Potensi Geser Puncak Klasemen, Pelatih PSM Dorong Penggunaan VAR di Liga 1

Nungki Nugroho - Senin, 14 November 2022 | 23:21 WIB
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares Fernando Jose, nampak memegangi kepala saat memantau timnya bertanding  di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 15 Agustus 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares Fernando Jose, nampak memegangi kepala saat memantau timnya bertanding di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 15 Agustus 2022.

BOLANAS.COM - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, mendorong adanya penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1 2022/2023.

PSM Makassar saat ini menjadi salah satu tim yang bersaing di papan atas Liga 1 2022/2023.

Tim berjuluk Juku Eja itu menempati peringkat ketiga klasemen dengan torehan 22 poin.

Hanya terpaut satu poin dengan pemuncak klasemen, PSM diuntungkan karena memiliki satu laga tunda melawan Persib Bandung.

Baca Juga: Skuat Mengerikan Perancis untuk Jumpa Indonesia: Ada Pemain Reguler Ligue 1 & Serie A, Ada yang Sudah Debut di Liga Champions

Di samping itu, PSM juga menjadi satu-satunya kontestan yang belum terkalahkan hingga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023.

Tak heran jika tim kebanggaan Kota Makassar itu digadang-gadang menjadi juara Liga 1 musim ini.

Namun begitu, pelatih PSM Bernardo Tavares tak ingin harapan tersebut menjadi tekanan bagi anak asuhnya.

"Jangan memberikan pressure lebih kepada pemain-pemain ini," kata Bernardo dikutip dari Tribum Timur.

Baca Juga: Elkan Baggott dalam Bahaya, Pelatih Gillingham Lempar Kesalahan ke Pemain Usai Timnya Jatuh ke Zona Degradasi

"Pressure yang harus kita berikan adalah pressure untuk bekerja keras di pertandingan," imbuhnya.

Bernardo menegaskan timnya akan memberikan yang terbaik di setiap pertandingan.

"Paling tidak kalau pada akhirnya satu pertandingan nanti kita mempunyai peluang juara, kita tentu tidak akan bilang tidak."

"Kita berusaha percaya diri untuk itu. Cuma mulai dari sekarang, jangan berikan beban kepada mereka," tegas Bernardo Tavares.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 - Geger Jelang Berangkat ke Qatar, Skuat MU Kaget dan Kecewa Ronaldo Jelek-jelekkan Nama Ten Hag

Yance Sayuri usai menendan bola ke arah ballboy dan gagal dihentikan Bernardo Tavares dalam laga Borneo FC vs PSM Makassar (3/7/2022).
BolaNas.com
Yance Sayuri usai menendan bola ke arah ballboy dan gagal dihentikan Bernardo Tavares dalam laga Borneo FC vs PSM Makassar (3/7/2022).

Pelatih asal Portugal itu masih mengharapkan kelanjutan kompetisi yang terhenti akibat tragedi meninggalnya 135 korban di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Saat ini PSSI dan PT LIB tengah berupaya menggulirkan kembali kompetisi sebelum gelaran Piala AFF 2022 dimulai.

Bernardo juga mendorong PSSI untuk memikirkan kembali penggunaan VAR di Liga 1 2022/2023.

"Saat ini para petinggi federasi (PSSI) sedang mengadakan banyak pertemuan untuk kelanjutan liga dan lainnya."

Baca Juga: Hasil Survei: Eks Presiden Inter Milan Diinginkan Jadi Ketum PSSI, Ada Alternatif Najwa Shihab dan Kaesang Pangarep

"Mungkin untuk kebaikan sepak bola Indonesia, pada saat liga dijalankan, mereka (PSSI) harus serius membicarakan tentang VAR," kata Bernardo Tavares.

Menurutnya, kehadiran VAR membuat pelatih-pelatih berani menambah taktik permainan di area pertahanan.

"Paling tidak, kalau ide itu akan dijalankan nanti, terutama bagi saya sebagai pelatih di Indonesia akan berani memainkan garis pertahanan sangat tinggi," tutur Bernardo.

Akan tetapi, keinginan Tavares tampaknya sulit untuk terwujud pada musim ini.

Pasalnya, PSSI telah menekankan bahwa penggunaan VAR membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Sebagai gantinya, PSSI telah menunjuk wasit tambahan untuk berdiri di garis pertahanan sejajar mistar gawang.


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.