Dua Pelatih Layangkan Protes di Hari yang Sama, Kinerja Wasit Jadi Masalah Serius di Liga 1 saat Ini

Unggul Tan Ngasorake - Rabu, 14 Desember 2022 | 11:03 WIB
Pemain Madura United, Hugo Gomes Dos Santos Silva (kiri), sempat mengajukan protes kepada wasit bernama Ginanjar Rahman Latief (kanan) dalam laga pekan ke-10 Liga 1 2022 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, 17 September 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pemain Madura United, Hugo Gomes Dos Santos Silva (kiri), sempat mengajukan protes kepada wasit bernama Ginanjar Rahman Latief (kanan) dalam laga pekan ke-10 Liga 1 2022 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, 17 September 2022.

BOLANAS.COM - Kualitas wasit kembali menjadi sorotan usai sejumlah keputusan kontroversial yang terjadi pada pekan ke-14 Liga 1 2022-2023.

Kinerja wasit Liga 1 2022-2023 lagi-lagi menjadi sorotan.

Hal ini tak terlepas dari sejumlah keputusan kontroversial yang diambil oleh wasit.

Terbaru ada dua keputusan kontrovesial yang terjadi pada dua pertandingan yang digelar Rabu (13/12/2022).

Momen pertama terjadi di pertandingan Persik Kediri melawan Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor imbang 1-1.

Baca Juga: Lima Laga Tak Terkalahkan, Luis Milla Bicara soal Persiapan Persib Jelang Jumpa Dewa United

Pada laga itu winger Persebaya Surabaya, Ahmad Nufiandani sempat dijatuhkan oleh kiper Persik Kediri, Dikri Yusron di kotak penalti.

Namun, wasit tidak menganggap hal tersebut sebagai pelanggaran dan memilih untuk melanjutkan laga.

Keputusan wasit itu langsung menuai protes dari pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso.

Saat jumpa pers Aji Santoso mengatakan bahwa seharusnya kejadian tersebut pelanggaran.

Sebagai bukti, Aji Santoso sempat menunjukkan tayangan ulang kejadian tersebut melalui handphone-nya.

"Saya mengatakan yang sebenarnya, memang jujur itu pahit."

"Ini buktinya semua yang ada di sini (ruang preskon) bisa melihat," kata Aji Santoso, Selasa (13/12/2022).

Aji Santoso menilai wasit, Ginanjar Rahman Latief tidak adil dalam memimpin laga.

Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso dan Alta Ballah dalam konferensi pers usai laga Persebaya Surabaya melawan Persik Kediri
Dwi Aryo Prihadi/SUPERBALL.ID
Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso dan Alta Ballah dalam konferensi pers usai laga Persebaya Surabaya melawan Persik Kediri

Baca Juga: Beda dengan Elkan Baggott, Justin Hubner dan Ivar Jenner Harus Lewati Proses Naturalisasi karena Hal Ini

Eks pelatih timnas Indonesia itu merasa kemenangan Persebaya telah dirampok oleh wasit.

"Satu hal yang bisa saya sampaikan, tim kami hampir menuju kemenangan, tetapi dirampok sama wasit," ujarnya.

Aji Santoso bukan satu-satunya pelatih yang mengeluh di pertandingan kemarin.

Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll juga turut mengungkapkan kekesalannya.

Hal itu merujuk kepada keputusan wasit, Andik Satriya di laga Persija Jakarta kontra PSIS Semarang.

Thomas Doll geram lantaran wasit dinilai terlau sedikit memberi tambahan waktu.

Selain itu, wasit juga dianggap salah mengambil keputusan karena tiba-tiba menghentikan laga untuk memberi kartu kuning kepada pemain PSIS Semarang saat Persija sedang melakukan serangan balik.

"Mungkin Anda sebaiknya bertanya apakah saya senang dengan lima menit tambahan waktu, apakah itu cukup ketika setiap dua menit lawan tergeletak di lapangan," ungkap Thomas Doll.

"Atau kita memiliki situasi serangan balik dan kita bisa menuju ke gawang tapi wasit memberikan kartu kuning untuk lawan."

"Dia bisa menunggu sampai serangan selesai kemudian setelah baru memberi kartu kuning, bukan menghentikan permainan."

"Ini aneh dan sulit dipercaya," sambung pelatih asal Jerman itu.

Dua kejadian ini tentu menjadi catatan penting bagi PSSI dalam meningkatkan lagi kualitas wasit yang bertugas di Liga 1 2022-2023.

Baca Juga: Hasil Liga 1 - Kalah dari PSIS, Persija Ketar-ketir Disalip Persib


Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.