Melihat Dewa United dan Persikabo, Klub Liga 1 Hobi Main Pecat Tapi Muncul Tren Rekrut Pelatih Asing Top

Najmul Ula - Sabtu, 7 Januari 2023 | 15:11 WIB
Dewa United resmi mengumumkan Jan Olde Riekerink sebagai pelatih anyar untuk mengarungi putaran kedua Liga 1 2022/2023.
Dewa United resmi mengumumkan Jan Olde Riekerink sebagai pelatih anyar untuk mengarungi putaran kedua Liga 1 2022/2023.

BOLANAS.COM - Dewa United dan Persikabo 1973 memecat pelatih lokal demi pelatih asing papan atas, percuma jika tetap mempertahankan hobi pemecatan.

Klub Liga 1 masih meneruskan hobi pecat pelatih, tetapi menyadari pentingnya merekrut pelatih asing kenamaan.

Begitulah yang bisa terbaca dari penunjukan pelatih di Liga 1, terlihat dari situasi terbaru di Dewa United dan Persikabo 1973.

Dewa United baru saja menunjuk Jan Olde Riekerink dan Persikabo 1973 merekrut Aidil Sharin Shahak untuk mengarungi putaran kedua Liga 1 2022/23.

Baca Juga: Brutal Sejak Fase Grup, Media Seantero Asia Tenggara Sepakat Bek Vietnam Doan Van Hau Mesti Diusir Wasit

Seperti diketahui, klub Liga 1 dikenal memiliki sumbu pendek untuk memecat pelatih.

Di Liga 1 musim lalu, hanya lima klub papan atas dan satu klub di luar itu yang mempertahankan pelatih yang sama di sepanjang musim.

Di Liga 1 musim ini, separuh jalan kompetisi berjalan, terdapat sembilan pelatih yang dirumahkan!

Meski begitu terdapat tren berbeda dibanding musim lalu, yaitu kesadaran mendatangkan pelatih asing untuk mengupgrade kemampuan pemain Indonesia.

Baca Juga: Soal Pergantian Pemain, Terlihat Shin Tae-yong Benar-benar Tak Lagi Percaya Pemain yang Gurem di Fase Grup

Musim lalu, klub Liga 1 masih terjebak dengan solusi pelatih lokal yang "itu-itu saja" saat mencari pelatih baru.

PSIS Semarang dua kali menunjuk Imran Nahumarury dan dua kali pula mencopotnya.

Nama-nama senior seperti Liestiadi, Jafri Sastra, Rahmad Darmawan, Sudirman, Djadjang Nurdjaman, hingga Nilmaizar bergantian mengisi kursi pelatih Liga 1.

Kondisi ini menciptakan situasi yang pernah disebut sebagai "lingkaran setan pelatih Inggris" di Premier League saat nama-nama bangkotan berputar-putar di klub papan tengah dan bawah.

Per musim ini, situasi serupa tak lagi terlihat seturut kemauan klub Liga 1 membayar mahal pelatih asing berkualitas.

Pelatih Kedah Darul Aman FC, Aidil Sharin Sahak.
TWITTER/@KDA_FC
Pelatih Kedah Darul Aman FC, Aidil Sharin Sahak.

Persija Jakarta memulai dengan menunjuk Thomas Doll, lalu Persib Bandung mengikuti dengan merekrut Luis Milla.

Di pertengahan musim, klub papan tengah-bawah seperti Dewa United dan Persikabo 1973 memecat pelatih lokalnya, Nilmaizar dan Djadjang Nurdjaman.

Sebagai pengganti, mereka menunjuk nama yang bikin silau publik Indonesia.

Baca Juga: Park Hang-seo Sebut Vietnam Lebih Kuat, Padahal Kalah Peluang dan Satu Pemain Harusnya Dikartu Merah

Dewa United menunjuk Jan Olde Riekerink, sosok yang pernah menjadi kepala akademi Ajax dan pernah menangani Galatasaray.

Persikabo 1973 mendatangkan Aidil Sharin Shahak, pelatih Singapura dengan reputasi mentereng di Liga Malaysia dan Piala AFC.

Riekerink dan Sharin menghiasi liga yang sudah dipenuhi nama top seperti Doll, Milla, Stefano Cugurra, Bernardo Tavares (dan Shin Tae-yong di timnas Indonesia).

Meski begitu perlu digarisbawahi bahwa upaya merekrut pelatih asing tersebut akan percuma jika mereka hanya diberi kesempatan sebentar.

Baca Juga: Piala AFF 2022 - Tak Ingin Malu di Kandang Sendiri, Pelatih Malaysia Siapkan Strategi Khusus untuk Redam Thailand


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.