Arema FC Seperti Kapal yang Menuju Karam: Tak Punya Kandang, Ditinggal Pemain, dan 4 Laga Selalu Kalah

Najmul Ula - Jumat, 27 Januari 2023 | 09:20 WIB
Skuad Arema FC di Liga 1 2022/2023.
Skuad Arema FC di Liga 1 2022/2023.

BOLANAS.COM - Arema FC menelan kekalahan keempat beruntun di kandang PSS Sleman, performa terburuk sejak Tragedi Kanjuruhan.

Segalanya berlangsung buruk bagi Arema FC saat ini, mulai dari tak punya kandang, eksodus pemain, hingga kekalahan beruntun.

Teranyar, Arema FC takluk dari PSS Sleman dengan skor 0-2 pada laga pekan ke-20 Liga 1 2022/23, Kamis (27/1/2023).

Hasil negatif tersebut merupakan kekalahan keempat beruntun Arema FC setelah laga kontra Madura United, Bhayangkara FC, dan PSIS Semarang.

Baca Juga: Persib Rogoh Kocek untuk Pemain yang Punya 2 Cedera Tendon Achilles, Persija Menang Banyak?

Kondisi saat ini merupakan titik nadir bagi Singo Edan, yang sejatinya mengawali musim ini dengan kepercayaan diri tinggi berkat juara Piala Presiden 2022.

Sayangnya, Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober menjadi titik balik nasib Arema FC yang ditimpa masalah demi masalah.

Tragedi Kanjuruhan membuat Liga 1 dilanjutkan dengan sistem bubble, dan ketika kembali digelar sistem home-away, Arema FC tak punya kandang.

PSSI menghukum klub milik Iwan Budianto dengan larangan bermain di kandang dan keharusan tanpa suporter.

Baca Juga: Persib Besutan Luis Milla Tak Bisa 'Dibunuh', Dua Laga Beruntun Bisa Menang Meski Bermain dengan 10 Pemain

Masalahnya, pihak klub mencoba meminjam kandang di Bali, Bantul, hingga Semarang tetapi selalu mendapatkan penolakan dari suporter setempat.

Kondisi itu diperparah dengan sikap keras Aremania yang mendemo klubnya sendiri di Malang akibat ketidakberpihakan manajemen pada korban tragedi.

Di tengah segala kekacauan itu, pelatih Javier Roca juga harus menghadapi eksodus pemain pada bursa transfer Januari.

Pada awal Januari, sebanyak tiga pemain memutuskan hengkang, yaitu Irsyad Maulana, Hanis Saghara (ke Persita), dan Hasim Kipuw (PSM).

Terbaru, Adam Alis meninggalkan kapal Arema FC yang hampir karam dengan bergabung ke Borneo FC.

Penembakan gas air mata dilakukan saat terjadi kericuhan suporter Arema FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
Surya Malang/Purwanto
Penembakan gas air mata dilakukan saat terjadi kericuhan suporter Arema FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Dengan keadaan serba salah ini, pelatih Javier Roca tak mampu menyelamatkan performa tim.

Johan Alfarizi dan kawan-kawan menelan kekalahan beruntun dalam empat laga terakhir, tiga di antaranya melawan klub yang posisinya lebih rendah.

Di antara empat kekalahan itu, cuma Madura United yang memiliki posisi lebih tinggi sebelum pertandingan.

Baca Juga: Krisis Bek Kiri Persib, Solusi Luis Milla Adalah Menebus Mahal Bek Kiri yang Digerogoti Cedera dari Persija

Sisa tiga kekalahan didapat dari klub lebih lemah, yaitu Bhayangkara FC, PSIS Semarang, dan PSS Sleman.

Situasi nadir di Arema FC semakin kentara saat bus tim diserang sekelompok suporter usai pertandingan melawan PSS Sleman.

Baca Juga: Sudah Lama Kepincut dengan Asnawi Mangkualam, Pelatih Jeonnam Dragons: Dia Pemain Bagus


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.