Demi Ego Indonesia di Piala Dunia U-20, Shin Tae-yong Terpaksa Tabrak Regulasi dan Hadapi Idealisme Milla-Doll

Najmul Ula - Rabu, 8 Februari 2023 | 17:41 WIB
Pelatih Persib Bandung, Luis Milla, sedang berbincang dengan pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll.
Pelatih Persib Bandung, Luis Milla, sedang berbincang dengan pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll.

BOLANAS.COM - Shin Tae-yong harus menabrak regulasi dan berhadapan dengan dua pelatih top Liga 1, semua demi prestasi di Piala Dunia U-20 2023.

Shin Tae-yong berada dalam situasi tak nyaman untuk memuaskan ego Indonesia, sekaligus berdebat dengan sosok sekelas Thomas Doll dan Luis Milla.

PSSI yang disokong pemerintah Indonesia memberi target mustahil bagi Shin Tae-yong untuk membawa Garuda berjaya di Piala Dunia U-20 2023.

Shin Tae-yong melihat kompetisi Indonesia tak cukup berkualitas dan memutuskan menggelar latihan jangka panjang sebagai jalan cepat menuju prestasi.

Baca Juga: Hasil Liga 1 - Arema FC Taklukkan Rans di Laga Debut Putu Gede, Dedik Setiawan Resmi Jadi Stiker Lokal Tertajam

Training camp jangka panjang itu tak menemui ganjalan menjelang Piala Dunia U-20 2021 atau sebelum pandemi Covid-19.

Namun Piala Dunia U-20 ditunda menjadi tahun 2023, dan Liga 1 kedatangan pelatih berkelas untuk memoles pemain muda di klub.

Pelatih berkelas dunia dalam diri Luis Milla dan Thomas Doll berani mengambil keputusan yang tak dilakukan pelatih lain di Liga 1.

Keputusan berani Luis Milla dan Thomas Doll tersebut adalah tidak melepas pemain ke TC jangka panjang besutan Shin Tae-yong.

Baca Juga: Ternyata Bukan Cuma Persija, Persib Juga Amankan Tiga Pemain dari 'Gangguan' Timnas Indonesia U-20

Milla dan Doll berpandangan pemain akan lebih berkembang dengan atmosfer kompetisi di klub, bukan berlama-lama di sesi latihan di tim nasional.

Dampaknya, timnas Indonesia U-20 kini kekurangan pemain menjelang Piala Asia U-20 2023.

"Sekarang hadir 21 dari total 30 (pemain) yang direncanakan," ucap ketum PSSI Mochamad Iriawan (8/2/2023).

"Yang dua memang sedang di luar, Marselino (Belgia) dan Ronaldo Kwateh (Turki)."

"Kemudian tujuh lagi belum dikirim, yaitu empat dari Persija dan tiga dari Persib," tandasnya.

Pemandangan menyedihkan Shin Tae-yong di Bandara Hanoi usai timnas Indonesia ditekuk Thailand (10/1/2023).
BolaNas.com
Pemandangan menyedihkan Shin Tae-yong di Bandara Hanoi usai timnas Indonesia ditekuk Thailand (10/1/2023).

Perlu diketahui, pemaksaan yang dilakukan PSSI dan Shin Tae-yong di atas menabrak regulasi FIFA tentang pelepasan pemain ke tim nasional.

Persib dan Persija, sebagaimana klub Eropa saat berurusan dengan PSSI, hanya mau melepas pemain di jendela internasional (FIFA Matchday).

Shin Tae-yong kini hanya bisa meminta-minta pada klub untuk segera melepas para pemainnya.

Baca Juga: Liga Turki Terkatung-katung Pasca Gempa, Misteri Klub Baru Ronaldo Kwateh Terus Berlanjut

"Headcoach ingin pemain segera bergabung karena staf pelatih selain harus kembali membentuk fisik dasar pemain tetapi juga menyiapkan organisasi tim dan gameplan," ucap asisten pelatih Nova Arianto (8/2/2023).

"Yang rencananya akan digunakan di dua event tersebut (Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20)."

"Bagaimana kami bisa berlait taktikal kalau sebagian pemain belum bisa hadir," keluh Nova.

Yang harus diperhatikan dari sudut pandang PSSI-Shin tersebut adalah, apakah pemain tidak mendapatkan materi "fisik dasar" dan "organisasi serta gameplan" di klub.

Apabila para pemain ternyata sudah ditempa mengenai dua aspek itu di level klub, bahkan dengan standar lebih tinggi, maka TC jangka panjang tidak lagi relevan.

Baca Juga: Hasil Liga 1 - Performa Egy Maulana Vikri Terus Menanjak, Dewa United Bungkam Borneo FC


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.