Tidak Pernah Ada Laporan ke Klub, Pelatih PSM Makassar Bongkar Sisi Negatif Shin Tae-yong

Unggul Tan Ngasorake - Senin, 13 Februari 2023 | 05:00 WIB
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, sedang memantau para pemainnya bertanding dalam laga pekan ke-22 Liga 1 2022 di Stadion PTIK, Jakarta, 4 Februari 2023.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, sedang memantau para pemainnya bertanding dalam laga pekan ke-22 Liga 1 2022 di Stadion PTIK, Jakarta, 4 Februari 2023.

BOLANAS.COM - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, buka-bukaan soal sisi negatif dari juru taktik timnas U-20 Indonesia, Shin Tae-yong.

Shin Tae-yong terus-terusan mendapat serangan dari sejumlah pelatih klub Liga 1.

Seperti diketahui, saat ini timnas U-20 Indonesia sedang menggelar pemusatan latihan (TC).

Sayangnya, TC jangka panjang timnas U-20 Indnesia kali ini menuai banyak kritikan.

Salah satunya datang dari pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares.

Baca Juga: Pelatih Jerman Menerabas Batas, Apa Dosa-dosa Shin Tae-yong Hingga Thomas Doll Keluarkan Kata 'Badut'?

Meski telah melepas dua pemainnya, Bernardo Tavares tetap melancarkan kritik pedas kepada Shin Tae-yong.

Pelatih asal Portugal itu pun tak segan mengungkapkan sisi negatih Shin Tae-yong.

Bernardo Tavares menyebut bahwa selama ini Shin Tae-yong tak pernah berkomunikasi dengan pihak klub khususnya PSM Makassar.

"Selama ini saya tidak ada komunikasi sedikit pun dengan tim teknis dari timnas," ungkap Tavares dikutip dari Tribun Timur.

Tavares mengaku selama ini tidak pernah menerima laporan dari pemainnya yang berlatih bersama timnas U-20 Indonesia.

Sikap Shin Tae-yong ini disayangkan oleh pelatih berkepala plontos itu.

"Saya tidak mendapatkan apa yang mereka lakukan di sana, apa yang mereka makan di sana," ujar Bernardo Tavares.

"(Tidak ada laporan) tentang apa program mereka di sana," imbuhnya.

Baca Juga: Jumpa PSM Makassar, Persib Bandung Dipastikan Harus Kembali Mengungsi

Lebih lanjut, Tavares mencontohkan saat dirinya melatih di Finlandia.

Menurut Tavares, saat itu pelatih timnas Finlandia memberi laporan lengkap terkait perkembangan pemain.

"Saya berikan contoh, ada pemain saya ketika kerja di Finlandia, pemain saya dipanggil timnas U-19," tutur Tavares.

"Di sana pelatih mereka, tim mereka memberikan kita data, memberikan apa yang mereka lakukan pemain ini."

"Memberikan data dari GPS Sport Vest, apa program mereka."

"Apa yang mereka makan selama di timnas. Jadi kita bisa cek perkembangan mereka," sambungnya.

Pelatih berusia 42 tahun itu menilai TC jangka panjang tidak efektif.

Tavares menyebut pemain muda seharusnya berkembang bersama klub dengan mengikuti kompetisi.

"Kalau mereka hanya latihan, latihan di sana, harus diberikan motivasi," kata Tavares.

"Tapi kalau di klub mereka punya pertandingan, Liga 1 dan ini yang mengembangkan mereka."

"Saya terus bertanya-tanya yanga mana paling penting, mengembangkan pemain atau latihan di sana," tandasnya.

Baca Juga: Thomas Doll Menyesal dengan Ucapan Sendiri, Pelatih Persija Akhirnya Minta Maaf kepada Shin Tae-yong


Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.