Wacana Pembatasan Pemain Naturalisasi Tuai Kecaman, PSSI Dituding Lakukan Pelanggaran HAM

Nungki Nugroho - Senin, 6 Maret 2023 | 23:43 WIB
 Dua pemain timnas Indonesia, Alberto Goncalves dan Stefano Lilipaly saat menghadapi timnas Timor Le
Robbani
Dua pemain timnas Indonesia, Alberto Goncalves dan Stefano Lilipaly saat menghadapi timnas Timor Le

Sontak keputusan tersebut membuat para pemain naturalisasi ikut berkomentar di media sosial.

Seperti yang disampaikan oleh Marc Klok, Stefano Lilipaly, hingga Alberto Goncalves yang sempat memperkuat timnas Indonesia.

Mereka serempak menyuarakan ketidakadilan yang menimpa pemain naturalisasi.

"Kalau main untuk timnas, kita orang Indonesia. Saat main di liga, kita orang 'naturalisasi'," begitu bunyi cuitan Lilipaly di media sosial Instagram.

Baca Juga: Indonesia Vs Uzbekistan - Kesempatan Terakhir Shin Tae-yong di Piala Asia U-20 2023

Ketua Umum PSSI sekaligus Member IOC (International Olympic Commitee), Erick Thohir (kanan) dan Presiden National Olympic Commitee atau Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari (kiri), sedang memberikan keterangan kepada awak media di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta,  Senin (6/3/2023) malam.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Ketua Umum PSSI sekaligus Member IOC (International Olympic Commitee), Erick Thohir (kanan) dan Presiden National Olympic Commitee atau Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari (kiri), sedang memberikan keterangan kepada awak media di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Senin (6/3/2023) malam.

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) juga turut menggodok isu pemain naturalisasi tersebut.

Dengan tegas APPI mengecam pembatasan pemain naturalisasi yang dianggap sebagai pelanggaran HAM.

"Pembatasan pemain naturalisasi merupakan suatu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), setelah seseorang dinyatakan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), seyogyanya ia mendapatkan hak yang sama dengan WNI lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

"Hal ini tidak sejalan dengan Universal Declaration of Player Rights dan FIFA's Human Rights Policy," begitu bunyi rilis APPI, Senin (6/3/2023).


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.