Kabar Baik soal Sanksi FIFA, Erick Thohir: Alhamdulillah Kita Hanya Diberi Kartu Kuning

Nungki Nugroho - Kamis, 6 April 2023 | 22:09 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyerahkan surat Presiden FIFA, Gianni Infantino untuk Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2023).
ISTIMEWA
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyerahkan surat Presiden FIFA, Gianni Infantino untuk Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2023).

BOLANAS.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan kabar baik untuk sanksi FIFA setelah Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Seperti diketahui, FIFA telah membatalkan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

Diduga salah satu alasan FIFA mencabut Indonesia dari tuan rumah karena penolakan timnas Israel.

Timnas U-20 Israel merupakan salah satu wakil Eropa yang akan tampil di Piala Dunia U-20 2023.

Baca Juga: Profil Daniel Sturridge, Eks Liverpool yang Dikabarkan Jadi Incaran Tiga Klub Liga 1

FIFA lantas memindahkan tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 ke Argentina.

Dalam suratnya, FIFA menyebut bahwa akan ada sanksi bagi Indonesia akibat pembatalan tersebut.

"FIFA juga akan mempertimbangkan potensi sanksi terhadap PSSI sebagai akibat dari pembatalan ini," bunyi rilis resmi FIFA pada 29 Maret 2023.

FIFA juga bersurat ke Presiden Jokowi yang dititipkan kepada Erick Thohir.

Baca Juga: Hasil Liga 1 - Eks Persib Tampil Gemilang, Bhayangkara FC Ditahan Imbang Barito Putera

Salah satu isi suratnya terkait permintaan untuk menuntaskan blue print sepak bola Indonesia.

Pada Selasa (4/4/2023), Jokowi kembali mengutus Erick Thohir untuk menemui FIFA guna menyampaikan peta biru sepak bola Indonesia.

Pertemuan tersebut sekaligus membahas sanksi yang akan diberikan FIFA usai Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Terbaru dalam rilis PSSI, Erick memberi kabar baik karena Indonesia terhindar dari sanksi berat.

Baca Juga: Indonesia Lolos dari Grup Neraka SEA Games 2023, Media Vietnam Sebut Garuda dalam Tekanan Besar

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, saat bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, untuk menyampaikan peta biru sepak bola Indonesia.
PSSI.ORG
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, saat bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, untuk menyampaikan peta biru sepak bola Indonesia.

"Saya hanya bisa mengucapkan Alhamdulillah atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia."

"Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," ucap Erick yang tengah berada di Paris, Prancis, Kamis (6/4).

Erick menambahkan, ia mendatangi FIFA sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi untuk melakukan negosiasi sekaligus mempresentasikan kepada FIFA blueprint transformasi sepakbola Indonesia.

Kepada Presiden FIFA, Gianni Infantino, Erick juga menjabarkan komitmen pemerintah Indonesia dalam merenovasi 22 stadion yang bisa dipakai untuk kegiatan tim nasional dan liga.

"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepakbola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI."

"Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia," jelas Erick Thohir.

Menurut Erick, sanksi administrasi yang diberikan FIFA di satu sisi merupakan sebuah pembelajaran.

Di sisi lain juga menjadi berkah bagi sepak bola Indonesia yang saat ini terus berbenah menuju perbaikan di semua sektor.

"Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepak bola bersama FIFA."

"Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah, tetapi kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini," pungkasnya.

Dengan begitu, Indonesia bisa dipastikan tetap bisa tampil di SEA Games 2023.

Mengingat peluang timnas U-22 Indonesia terbuka lebar di ajang tersebut.

Skuad besutan Indra Sjafri tergabung di grup yang relatif mudah bersama tuan rumah Kamboja, Myanmar, Filipina, dan Timor Leste.


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.