Menerka Alasan PSSI Dekati Pelatih Thailand & Vietnam: Jika Tak Bisa Kalahkan Mereka, Datangkan Pelatihnya

Najmul Ula - Selasa, 18 April 2023 | 15:08 WIB
Pelatih Vietnam, Park Hang-seo melembar barang di depan pelatih Thailand, Mano Polking.
Pelatih Vietnam, Park Hang-seo melembar barang di depan pelatih Thailand, Mano Polking.

BOLANAS.COM - PSSI terungkap mendekati Park Hang-seo dan Mano Polking, dilatari kegagalan kegagalan mengalahkan Thailand dan Vietnam.

Jika tak bisa mengalahkan Thailand dan Vietnam, kita harus mendatangkan juru taktik dua tim terbaik Asia Tenggara itu.

Barangkali demikian yang ada di benak PSSI saat mendekati dua pelatih top, walaupun masih memiliki Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia.

Dalam sepekan terakhir, media Vietnam dan media Thailand mengungkap pendekatan yang dilakukan PSSI terhadap Park Hang-seo dan Mano Polking.

Baca Juga: Justin Hubner Disebut Minta Uang, PSSI Benarkan Wonderkid Belanda Minta Sesuatu Tapi Tak Bisa Dipenuhi

Park Hang-seo merupakan eks pelatih timnas Vietnam yang sedang menganggur selepas tak lagi menangani Golden Star Warrior.

Media setempat, The Thao 247, mengungkap pendekatan yang dilakukan PSSI terhadap sang mantan pelatih, lengkap dengan iming-iming gajinya.

"Pada 12 April, dilaporkan bahwa Park Hang-seo dihuungi PSSI untuk bernegosiasi kontrak," tulis The Thao 247.

"Diketahui bahwa PSSI membuat tawaran menggiurkan dengan gaji 1,5 juta dollar per tahan, dua kali lipat dari gaji sang pelatih Korea ketika di VFF," terang media Vietnam.

Baca Juga: Naturalisasi Justin Hubner Batal, PSSI Jelaskan Perkembangan Naturalisasi Ivar Jenner dan Rafael Struick

Adapun Mano Polking merupakan pelatih yang saat ini menangani timnas Thailand, dengan kontraknya akan habis pada akhir tahun.

Media setempat, Mainstand, juga mengungkap PSSI telah mendekati pelatih mereka.

"Sudah ada kontak dari timnas Indonesia," tulis seorang narasumber di media Thailand, Mainstand (16/4/2023).

"Tapi belum ada yang resmi dari mereka," terangnya.

Namun mengingat PSSI masih mempekerjakan Shin Tae-yong, mengapa federasi pimpinan Erick Thohir mendekati pelatih lain?

Pelatih timnas Vietnam, Park Hang-seo, memberikan keterangan saat jumpa pers setelah pertandingan lawan Singapura di Piala AFF 2022.
VFF.ORG
Pelatih timnas Vietnam, Park Hang-seo, memberikan keterangan saat jumpa pers setelah pertandingan lawan Singapura di Piala AFF 2022.

Perlu dicatat bahwa dua pelatih yang diincar PSSI telah terbukti sebagai pelatih berprestasi di Asia Tenggara.

Shin Tae-yong memang telah membawa timnas Indonesia naik level, tetapi selalu mentok jika dihadapkan dengan Vietnam atau Thailand.

Di Piala AFF 2020, tim Garuda besutan Shin Tae-yong dibantai oleh Thailand racikan Mano Polking pada babak final.

Baca Juga: Prediksi 20 Pemain Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023, Ada Tiket 'Gratis' untuk Marselino-Arhan

Kejadian serupa terulang di SEA Games 2021, kali ini di level timnas U-23 pada babak semifinal.

Park Hang-seo juga menjadi penjagal Shin Tae-yong, kali ini di ajang Piala AFF 2022 dalam dua leg semifinal.

Timnas Vietnam asuhan Park Hang-seo juga pernah mengalahkan Indonesia besutan Shin Tae-yong di Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan SEA Games 2023.

Dua kekalahan tersebut dicatat dengan skor telak 0-3 dan 0-4.

Dengan kata lain, Shin Tae-yong tak bisa membawa Indonesia melewati Vietnam dan Thailand yang dilatih Park Hang-seo dan Mano Polking.

Oleh karena itu, PSSI merasa perlu "upgrade" dengan membiarkan kontrak Shin Tae-yong habis, lantas merekrut salah satu di antara Park dan Polking.

Langkah serupa pernah dilakukan PSSI pada dua dekade silam, saat memboyong Peter Withe yang kontraknya habis di Thailand.

Baca Juga: Persija Datangkan Rizky Ridho, Gerak Cepat Antisipasi Kepergian Muhammad Ferarri ke Luar Negeri?

 


Editor : Najmul Ula
Sumber : mainstand.co.th
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.