Selamat Tinggal Jadwal Neraka, PSSI Tetapkan Periodisasi Liga 1 2023/24 Bakal Seperti Liga Inggris

Najmul Ula - Senin, 24 April 2023 | 03:20 WIB
Suasana pertandingan pekan ke-32 Liga 1 2022-2023 antara Persib Bandung Vs Persis Solo di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (4/4/2023).
twitter/@persissofficial
Suasana pertandingan pekan ke-32 Liga 1 2022-2023 antara Persib Bandung Vs Persis Solo di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (4/4/2023).

BOLANAS.COM - Liga 1 2023/24 bakal menerapkan periodisasi seperti liga papan atas Eropa, tak akan ada lagi jadwal neraka.

Kabar gembira bagi pelatih dan pemain Liga 1, tak akan lagi jadwal neraka pada kompetisi musim depan (dengan syarat tak ada bencana seperti Tragedi Kanjuruhan).

PSSI telah meminta PT LIB untuk memulai Liga 1 2023/24 pada 1 Juli, atau dua pekan lebih cepat dari jadwal semula.

Dengan dimulai pada 1 Juli dan berakhir pada April 2024, secara teori Liga 1 2023/24 bakal menjadi kompetisi paling "sehat" dalam beberapa musim terakhir.

Baca Juga: Lima DNA Juara dalam Skuad Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023

Sebagai perbandingan, Liga 1 2019 dimulai pada bulan 15 Mei dan berakhir pada 22 Desember, yang berarti cuma menghabiskan tujuh bulan satu pekan.

Musim berikutnya pada Liga 1 2021/22, kompetisi dimulai pada 27 Agustus 2021 hingga 31 Maret 2022, lagi-lagi cuma tujuh bulan.

Kompetisi sepanjang 34 pertandingan yang diselesaikan dalam tujuh bulan terbukti menghadirkan jadwal neraka yang dikeluhkan pemain dan pelatih.

Pada Liga 1 2022/23, terdapat sedikit "kemajuan", karena dimulai pada 23 Juli dan berakhir pada 16 April, yang berarti delapan bulan tiga pekan.

Baca Juga: Kabar Gembira Jadwal Liga 1: Bukannya Mundur, PSSI Majukan Kick Off Menjadi 1 Juli

Angka itu sepintas terlihat ideal, tetapi pada akhirnya terpaksa digelar dengan jadwal padat akibat Tragedi Kanjuruhan.

Semua pengalaman buruk di atas diharapkan tak akan terulang pada musim depan, jika melihat rencana PSSI pimpinan Erick Thohir.

"Saya baru bicara dengan Coach Shin Tae-yong ... ternyata kalender kita makin dekat dengan ada Asian Games, ada AFC (Piala Asia), ada jadwal FIFA Matchday lagi," ucap Erick (21/4/2023).

"Tadi saya sudah telepon LIB juga, wah ini sepertinya kita mesti tarik ulur jadwal," ujarnya.

"Punya cita-cita terbaik, tapi timnas juga tidak punya pemain yang maksimal, karena jadwalnya belum sepakat," terang ERick.

Momen gelandang Manchester United, Bruno Fernandes, mencoba merebut bola dari pemain Brighton & Hove Albion pada laga perdana di Liga Inggris 2022-2023.
TWITTER.COM/YAYOHKE
Momen gelandang Manchester United, Bruno Fernandes, mencoba merebut bola dari pemain Brighton & Hove Albion pada laga perdana di Liga Inggris 2022-2023.

"Jadi revisi itu biasa, awalnya 14 Juli, sekarang 1 (Juli)."

Dengan demikian, Liga 1 2023/24 akan berlangsung selama sembilan bulan, karena baru akan berakhir pada April 2024.

Kompetisi dengan durasi sembilan bulan dianggap sebagai konsep paling ideal, terutama jika merujuk liga papan atas Eropa.

Baca Juga: Witan Sulaeman Jadi Kartu AS Indra Sjafri, Satu-satunya Pemain Tersisa di Skuad Juara Piala AFF U-22 2019

Sebagai contoh, Liga Inggris 2023/24 akan dimulai pada 12 Agustus 2023 hingga 19 Mei 2024, atau sembilan bulan satu pekan.

Kemiripan lain juga terletak pada jeda antar musim, dengan tim Liga 1 akan memiliki rehat 2,5 bulan sejak laga terakhir musim lalu.

Liga 1 2022/23 diakhiri pada 16 April, lalu dimulai lagi pada 1 Juli.

Bandingkan dengan jeda musim sebelumnya, saat Liga 1 2021/22 selesai pada 31 Maret 2022, lalu Liga 1 2022/23 dimulai pada 23 Juli, dengan jeda selama hampir empat bulan.

Bagaimana dengan Premier League? musim ini akan berakhir pada 28 Mei, dan musim depan dimulai pada 12 Agustus, atau tepat 2,5 bulan.

Periodisasi Liga 1 ala Premier League tersebut dapat menjadi langkah awal bagi PT LIB untuk menaikkan standar kompetisi tertinggi Indonesia.

Kini tinggal menunggu konsistensi PSSI dan PT LIB, agar memiliki jadwal tetap setiap musimnya.

Satu-satunya rintangan bagi PT LIB musim depan adalah Piala Asia 2023 yang akan digelar pada Januari, sehingga berpotensi menimbulkan konflik klub-timnas Indonesia.

Situasi itu sekali lagi mirip dengan Premier League, yang "diganggu" Piala Dunia 2022 Qatar pada musim 2022/23.

Baca Juga: Kabar Baik bagi PSSI dan Peminat Lain, FAT Tak Mau Komitmen Jangka Panjang dengan Mano Polking

 


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.