SEA Games 2023 - Skuat Tidak Simetris Timnas U-22, Buat Apa Indra Sjafri Bawa Tiga Bek Kanan?

Najmul Ula - Rabu, 26 April 2023 | 13:51 WIB
Pemain Borneo FC, Muhammad Fajar Fathurrahman, sedang mengusai bola dalam laga pekan ke-20 Liga 1 2022 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 26 Januari 2023.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pemain Borneo FC, Muhammad Fajar Fathurrahman, sedang mengusai bola dalam laga pekan ke-20 Liga 1 2022 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 26 Januari 2023.

BOLANAS.COM - Timnas Indonesia U-22 mengandung skuat tidak simetris, Indra Sjafri membawa terlalu banyak bek kanan.

Indra Sjafri mengambil risiko dengan membawa tiga pemain berposisi bek kanan dalam skuat timnas Indonesia U-22 ke SEA Games 2023.

Timnas Indonesia U-22 saat ini telah tiba di Kamboja, dengan laga pertama menghadapi Filipina pada Sabtu (29/4/2023).

Sebanyak 20 pemain dibawa pelatih Indra Sjafri usai seleksi dan training camp selama dua bulan, dengan menyisakan sejumlah pertanyaan.

Baca Juga: Tenaga Marselino Ferdinan Terus Diperah Klub dan Timnas, Musim Depan Dia Bisa Rawan Cedera Seperti Pedri

Timnas U-22 bisa dikatakan tidak simetris untuk dua alasan, yaitu jumlah pemain berkaki kiri dan jumlah bek kanan.

Di antara 20 penggawa Garuda Muda, praktis hanya terdapat empat pemain berkaki kidal.

Empat pemain tersebut yaitu Alfeandra Dewangga, Pratama Arhan, Mohammad Haykal, dan Witan Sulaeman.

Hanya terdapat satu bek tengah kidal dari empat pemain di posisi itu (Dewangga), juga cuma ada satu winger kidal di antara empat pemain (Witan), dan tak ada satupun gelandang kidal.

Baca Juga: Timnas Indonesia Tak Tahu Siapa Pelatih di Piala Asia 2023, Malaysia Kirim Kim Pan-gon ke Barcelona

Tentu saja ini tak akan menjadi masalah besar, karena problem timnas Indonesia tidak terletak pada kaki terkuat pemain, melainkan aspek fisikal dan taktikal.

Potensi masalah justru terjadi akibat Indra Sjafri membawa tiga pemain berposisi bek kanan, satu pemain lebih banyak dibanding bek kiri.

Tiga pemain tersebut yaitu Ilham Rio Fahmi, Bagas Kaffa, dan Fajar Fathurrahman (cuma ada Pratama Arhan dan Mohammad Haykal di kiri).

Dalam turnamen pendek yang "cuma" melangsungkan paling banyak enam pertandingan, jumlah satu pemain utama dan satu pemain pelapis terbilang cukup.

Ilham Rio Fahmi sebagai pemain muda terbaik Liga 1 2022/23 bisa menjadi pemain utama, dengan Bagas Kaffa sebagai serep.

Bek timnas U-22 Indonesia, Ilham Rio Fahmi saat memberikan keterangan kepada awak media di Lapangan B, Senayan, Jakarta, Senin (24/4/2023).
WILA WILDAYANTI/BOLASPORT.COM
Bek timnas U-22 Indonesia, Ilham Rio Fahmi saat memberikan keterangan kepada awak media di Lapangan B, Senayan, Jakarta, Senin (24/4/2023).

Atau, Fajar Fathurrahman sebagai pelapis Rio, dengan Bagas Kaffa dicoret untuk memberi tempat pada pemain ofensif.

Satu-satunya penjelasan dalam langkah Indra Sjafri membawa tiga bek kanan adalah, ia menganggap Fajar sebagai seorang winger.

Fajar yang baru berusia 20 tahun memang bermain sebagai winger di timnas junior, juga di level klub sebelum musim lalu.

Baca Juga: Tak Ada Nama Arthur Irawan, Persik Kediri Segel 14 Pemain Utama untuk Musim Depan

Per musim ini, Fajar merekah sebagai bek kanan Borneo FC yang berkibar di peringkat empat Liga 1 2022/23.

Statistik Fajar sebagai bek kanan juga lumayan, yaitu dua gol dan satu assist dalam 25 laga.

Adapun jumlah winger timnas U-22 hanyalah tiga pemain, andai Fajar akan bermain sebagai bek kanan.

Tiga pemain berposisi winger tersebut meliputi Witan Sulaeman, Irfan Jauhari, dan Jeam Kelly Sroyer.

Jadi, tampaknya Indra Sjafri memang menjadikan Fajar sang bek kanan sebagai winger keempat di SEA Games 2023 mendatang.

Baca Juga: Ipswich Town Butuh 3 Poin untuk Promosi, Ada Bek Timnas Indonesia di Divisi Championship Musim Depan!


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.