"Kami menyadari kami telah memiliki pemain bagus dan saat ini kami berusaha membuatnya lebih bagus," pungkasnya.
Huistra bisa dibilang kelewat optimis, terutama jika membandingkan nasib para pendahulunya.
Pada Liga 1 2017, Borneo FC ditangani tiga pelatih, yaitu Dragan Djukanovic, Rizky Nelson (caretaker), dan Iwan Setiawan.
Pada Liga 1 2018, Iwan Setiawan hanya bertahan 11 pertandingan sebelum digantikan Dejan Antonic.
Pada Liga 1 2019, Fabio Lopez bekerja sejak masa pramusim, tetapi dipecat sebelum musim dimulai dan digantikan Mario Gomez.
Pada Liga 1 2020, Edson Tavares melatih tiga pertandingan sebelum pandemi Covid-19, dengan Mario Gomez didatangkan lagi.
Pada Liga 1 2021/22, Mario Gomez juga cuma bertahan tiga pertandingan, untuk digantikan Ahmad Amiruddin (caretaker), berlanjut Risto Vidakovic, Amiruddin (lagi), Fachri Husaini, dan Amiruddin (lagi).
Pada Liga 1 2022/23, pemecatan yang dilakukan Borneo FC mencapai level berikutnya, karena para pelatih dicopot meski posisi tim sedang tinggi.
Baca Juga: Timnas Indonesia Tak Tahu Siapa Pelatih di Piala Asia 2023, Malaysia Kirim Kim Pan-gon ke Barcelona
Editor | : | Najmul Ula |
Sumber | : | Kompas.com |