Mengenal Peran Direktur Teknik, Benarkah Sosok Asal Jerman Akan Singkirkan Shin Tae-yong?

Najmul Ula - Rabu, 31 Mei 2023 | 13:36 WIB
Kolase foto Shin Tae-yong dan Thomas Doll.
Bolasport
Kolase foto Shin Tae-yong dan Thomas Doll.

BOLANAS.COM - PSSI akan menunjuk seorang direktur teknik asal Jerman, dirtek anyar akan menjadi "atasan" bagi Shin Tae-yong.

Timnas Indonesia bakal segera kedatangan sosok anyar di jajaran direktur, untuk membantu kinerja Shin Tae-yong sebagai pelatih.

PSSI saat ini memiliki sosok direktur teknik dalam diri Indra Sjafri, tetapi dia akan difokuskan menangani timnas U-23 Indonesia.

Alhasil, dibutuhkan sosok baru untuk menjadi direktur teknik, dan PSSI era Erick Thohir menginginkan sosok elite untuk mengisi posisi itu.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1 - Persib Datangkan Pemain Pilihan Milla, Persija Malah Tak Kunjung Hadirkan Pemain Eropa

Peran direktur teknik di seluruh dunia memiliki beragam titel, seperti direktur olahraga (sporting director) atau direktur sepak bola (director of football).

Namun terdapat kesepakatan bahwa direktur teknik adalah orang yang menjalankan aspek sepak bola dalam sebuah organisasi, entah itu klub atau federasi.

Sebagai contoh, Daniel Levy sang CEO Tottenham Hotspur bukan seseorang yang berlatar sepak bola, sehingga membutuhkan orang untuk memimpin sektor itu.

Daniel Levy mempekerjakan sederet director of football, dengan Fabio Paratici menjadi sosok terakhir (dan kini tengah mencari sosok terbaru).

Baca Juga: Pratama Arhan Kurang Piknik, Dia Dikoyak Sepi di Jepang Sementara Rekan Timnas U-22 Liburan di Bali

Dilansir dari Goal, peran direktur teknik sangat terlibat dalam semua aspek sepak bola, termasuk menunjuk dan memecat pelatih, scouting, perekrutan pemain, strategi jangka panjang, dan pengembangan fasilitas.

Dan Asworth, direktur olahraga Newcastle United, menjelaskan perannya sebagai berikut.

"Seseorang yang bertanggung jawab pada dewan (pemilik) untuk strategi sepak bola yang kemudian mempekerjakan seorang expert untuk peran tertentu dan membantu mereka bekerja," ucap Ashwort dilansir dari The Athletic.

Persis Solo dan Persita Tangerang mengikuti model direktur teknik itu, dengan menunjuk Edwin Klok dan Walter Zenga. 

Jika di level klub seorang direktur teknik bertanggung jawab pada pemilik, di level federasi ia melapor kepada ketua dan komite eksekutif. 

Walter Zenga, eks pelatih Wolverhampton yang kini menjadi direktur teknik Persita.
TWITTER.COM/SPORTAL_IT
Walter Zenga, eks pelatih Wolverhampton yang kini menjadi direktur teknik Persita.

Dalam dua pengertian di atas, lingkup pekerjaan direktur teknik termasuk memilih pelatih yang tepat untuk tim.

Itu berarti, sebentar lagi, PSSI akan memiliki seseorang yang memiliki wewenang untuk memutuskan nasib Shin Tae-yong.

Sosok asal Jerman, entah itu sosok tanpa nama atau sosok elite seperti Joachim Loew, akan menilai kinerja Shin Tae-yong.

Baca Juga: FAM Ambil Keputusan Rugikan Malaysia, Timnas U-23 Indonesia Makin Mudah ke Semifinal Piala AFF U-23 2023

Kabar buruk bagi pelatih Korea Selatan, ia akan menuntaskan kontrak setelah Piala Asia 2023, tanpa ada kejelasan setelah itu.

Joachim Loew (atau siapa pun yang ditunjuk PSSI) harus mencari pelatih baru bagi timnas Indonesia pada Februari 2024 mendatang.

Apabila sang Jerman memutuskan Shin Tae-yong layak melanjutkan pekerjaannya, semestinya PSSI mendengarkan pendapat itu, atau sebaliknya.

Masalahnya, problem politik di lingkup PSSI kerap membuat keputusan penunjukan atau pemecatan pelatih diambil oleh sosok yang tak mengerti sepak bola.

Baca Juga: PSSI Cegah Timnas U-23 Alami Burnout, Ini 3 Alasan Indra Sjafri Harus Turunkan Tim Pelapis di Piala AFF U-23 2023


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.