Menerka Alasan Kim Pan-gon Menolak Argentina, Timnas Malaysia Memilih Bergumul Sesama Tim Lemah

Najmul Ula - Jumat, 2 Juni 2023 | 13:23 WIB
Pelatih Timnas Malaysia Kim Pan-gon mengamati anak-anak asuhnya berlatih menjelang Piala Raja 2022 di Thailand.
HMETRO.COM.MY
Pelatih Timnas Malaysia Kim Pan-gon mengamati anak-anak asuhnya berlatih menjelang Piala Raja 2022 di Thailand.

BOLANAS.COM - Kim Pan-gon tidak mau membuat timnas Malaysia terbantai oleh tim kuat, lebih memilih bertanding sesama tim medioker.

FIFA Matchday bulan Juni menggambarkan perbedaan visi sesama pelatih Korea Selatan di Asia Tenggara.

Kim Pan-gon di timnas Malaysia dan Shin Tae-yong di timnas Indoneisa mengarahkan tim besutannya ke arah yang berbeda.

Shin Tae-yong membuat timnas Indonesia berani menantang tim sekelas Argentina, sedangkan Kim Pan-gon mencegah Malaysia melakukan hal serupa.

Baca Juga: Beda Kelas Shin Tae-yong & Kim Pan-gon, Pelatih Malaysia Anggap Timnya Belum Siap Hadapi Tim Top Dunia

Usut punya usut, PSSI dan FAM sama-sama mendapat tawaran dari Argentina dan Brasil untuk bertanding di FIFA Matchday.

Erick Thohir di kubu PSSI dengan senang hati menyambut tawaran itu, sedangkan Datuk Hamidin di pihak FAM justru menolak.

"Brazil ingin bertanding tetapi saya tidak mau karena ini bukan waktunya," ucap Presiden FAM Datuk Hamidin dikutip dari Berita Harian.

"Kalau hanya bermain untuk (naikkan) popularitas, mereka boleh mencari tim lain."

Baca Juga: 2,5 Tahun Gagal di Eropa dan Pilih Pulang ke Liga 1, Bagus Kahfi: Saya Tidak Mau Buang-buang Waktu

"Saya punya hubungan baik dengan Argentina dan mereka juga mengundang kita.

"Tetapi Kim Pan-gon tidak mau, kalau mau adakan persahabatan, harus pasukan yang realistis," pungkasnya.

Malaysia saat ini bertengger di peringkat FIFA 138, lebih tinggi 11 anak tangga dari Indonesia.

Realita itu didapat dari rutinitas Harimau Malaya menggelar pertandingan saat jeda internasional, juga pemilihan lawan yang tepat.

Kim Pan-gon dan FAM tampak cermat memilih lawan, dengan menolak tawaran negara kuat semacam Argentina atau Brasil.

Pelatih Timnas Malaysia Kim Pan-gon memberikan keterangan pers seusai menang 2-0 atas Hongkong dalam uji coba FIFA Matchday, Maret 2023.
FAM.ORG.MY
Pelatih Timnas Malaysia Kim Pan-gon memberikan keterangan pers seusai menang 2-0 atas Hongkong dalam uji coba FIFA Matchday, Maret 2023.

Pemilihan lawan tersebut didasarkan dua tujuan, yaitu kemampuan Malaysia bersaing, serta kemampuan Malaysia naik peringkat.

Apabila Arif Aiman dan kawan-kawan dibenturkan dengan Lionel Messi cs, jelas dua tujuan tersebut tak akan tercapai.

Malaysia tak akan bisa berbicara banyak di hadapan Argentina, dan kemungkinan hanya menumpuk pemain agar kebobolan sesedikit mungkin.

Baca Juga: FIFA Matchday - Mentalitas Medioker, FAM Tolak Kesempatan Bertanding Melawan Timnas Brasil dan Argentina

Apabila pada akhirnya kalah (probabilitas sangat besar), tak ada untungnya untuk misi mendaki ranking FIFA.

Namun dengan pemilihan lawan Kepulauan Solomon (peringkat 134) dan Papua Nugini (159), dua tujuan di atas akan tercapai.

Malaysia di atas kertas dapat tampil ekspresif di hadapan Kepulauan Soloman dan Papua Nugini, bahkan bisa bermain dominan.

Andai meraih kemenangan, poin tambahan akan didapat dan ranking FIFA pun akan merembet naik.

Kelak apabila ranking FIFA dirasa cukup tinggi dan pemain besutan Kim Pan-gon sudah cukup jam terbang, Argentina dan Brasil bisa dipanggil.

Sementara itu di kubu PSSI, Shin Tae-yong menganggap timnas Indonesia membutuhkan pertandingan berkualitas menjelang Piala Asia 2023.

FAM dan PSSI sama-sama melakukan langkah yang tepat, walaupun publik Malaysia berhak iri dengan Indonesia.

Baca Juga: Jadwal Liga 1 2022/23, PSSI Era Erick Thohir Bikin Kompetisi Indonesia Jadi Terlama di Dunia?

 


Editor : Najmul Ula
Sumber : Bharian.com.my
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.