Shin Tae-yong Pede Cuma Pakai 2 CB saat Jumpa Palestina, Itu Tak Akan Cukup Buat Hentikan Argentina

Najmul Ula - Sabtu, 17 Juni 2023 | 16:01 WIB
Dua pemain naturalisasi timnas Indonesia, Jordi Amat (kiri) dan Marc Klok (kanan), sedang melakukan lari pemanasan jelang berlatih di Lapangan A, Senayan, Jakarta , Kamis (15/6/2023).
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Dua pemain naturalisasi timnas Indonesia, Jordi Amat (kiri) dan Marc Klok (kanan), sedang melakukan lari pemanasan jelang berlatih di Lapangan A, Senayan, Jakarta , Kamis (15/6/2023).

BOLANAS.COM - Shin Tae-yong memasang Rizky Ridho dan Elkan Baggott saat melawan Palestina, butuh bek tengah tambahan untuk hentikan Argentina.

Shin Tae-yong mempunyai tendensi menurunkan tiga bek saat melawan tim kuat, itu pula yang diprediksi ia lakukan saat menjamu Argentina.

Timnas Indonesia telah memainkan sepak bola impresif melawan Palestina (walau kurang gol), tetapi akan menghadapi ujian lebih berat.

Timnas Indonesia akan meladeni kekuatan terbesar dunia dalam diri Argentina pada laga FIFA Matchday, Senin (19/6/2023).

Baca Juga: Tak Seperti Indonesia, FAM Siap Biayai Suporter Malaysia Datang Langsung ke Piala Asia 2023

Pada laga pertama kontra Palestina, Shin Tae-yong memainkan dua bek tengah, yakni Rizky Ridho dan Elkan Baggott.

Skema empat bek (dengan dua CB) tersebut memang biasa dipakai Shin Tae-yong saat berjumpa tim selevel atau lebih lemah.

Keberadaan dua bek tengah cukup untuk melindungi gawang Indonesia dari serangan Palestina, lantaran tim lawan tak cukup mumpuni.

Palestina cuma mencatatkan satu shot on target di sepanjang pertandingan, dengan cuma 41 persen penguasaan bola.

Baca Juga: Panic Buying Jelang Kick Off Liga 1, Manajemen Persija Berpaling ke Si 'Pengangguran' Marko Simic?


Editor : Najmul Ula
Sumber : PSSI
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.