Tiga pemain tersebut meninggalkan Persija setelah cuma satu musim akibat problem performa dan kesehatan.
The Jakmania mengharapkan striker bernama besar lain, atau paling tidak striker dengan reputasi bagus di klub sebelumnya.
Sayangnya bukan itu yang diberikan manajemen Persija, melainkan striker uzur berupa Marko Simic.
Mengingat kembali musim terakhir Simic bersama Macan Kemayoran (2021/22), ia memperlihatkan gejala pelambatan, terlihat dari koleksi cuma dua gol di sepanjang paruh kedua.
Pada tujuh pekan terakhir, pelatih Sudirman bahkan lebih memainkan Taufik Hidayat yang lebih ngotot ketimbang si kaku Simic.
Peruntungan Simic jauh lebih buruk pada musim berikutnya (2022/23), saat ia cuma bermain enam bulan untuk klub Serbia FK Radnicki.
Ia cuma bermain enam kali dalam kontrak enam bulan, lantas menjalani enam bulan belakangan sebagai pengangguran.
Dengan sederet statistik tersebut, boleh dikatakan Simic sebagai striker yang tak lagi laku dan menuju kedaluwarsa.
Editor | : | Najmul Ula |
Sumber | : | Persija.id |