Fakta Menyedihkan Daftar Wasit Tak Lolos Seleksi PSSI-JFA, Liga 1 Musim Lalu Dipimpin Wasit Tidak Kompeten?

Najmul Ula - Senin, 26 Juni 2023 | 14:00 WIB
Asisten wasit yang blunder menganulir gol onside Gustavo Tocantins dalam laga Persikabo 1973 vs Rans Nusantara FC (9/12/2022).
BolaNas.com
Asisten wasit yang blunder menganulir gol onside Gustavo Tocantins dalam laga Persikabo 1973 vs Rans Nusantara FC (9/12/2022).

BOLANAS.COM - Seleksi wasit Liga 1 2023/24 yang digelar PSSI dan JFA menguak banyak hal, ada kesimpulan Liga 1 musim lalu dipimpin wasit tak kompeten.

Fakta menyedihkan terkuak dalam data wasit Indonesia yang lolos seleksi untuk memimpin pertandingan Liga 1 2023/24.

PSSI menggandeng dua instruktur dari federasi Jepang (JFA) untuk menguji kualitas wasit Indonesia menyambut musim ini.

Dua instruktur asal Jepang tersebut yaitu Yoshimi Ogawa (anggota JFA Referee Committee) dan Toshiyuki Nagi (JFA Referee Instructor).

Baca Juga: Uji Coba Klub Liga 1 - Imbangi Persib, 2 Gelandang Flamboyan Pengaruhi Permainan PSS Sleman

Adapun seleksi wasit digelar pada 15-16 Juni 2023 pekan lalu, diikuti oleh 161 wasit dan 2 asisten wasit FIFA, serta 1 wasit AFC elite referee.

Dari seleksi tersebut, dihasilkan 18 wasit terbaik yang akan ditugaskan memimpin pertandingan Liga 1 secara merata.

Daftar tersebut masih mengandung nama top seperti Thoriq Alkatiri, Yudi Nurcahya, atau Agus Fauzan Arifin.

Namun pada saat bersamaan, timbul pertanyaan lantaran wasit yang sering muncul di Liga 1 2022/23 tak ada dalam daftar.

Baca Juga: Jeonnam Dragons Rasakan Dampak Instan Asnawi Mangkualam, Key Pass di K-League 2 Usai 'Belajar' dari Argentina

Dilansir dari Transfermarkt, BolaNas.com mencatat terdapat 12 wasit yang memimpin pertandingan dalam jumlah dua digit (10 atau lebih).

Sayangnya, hanya tiga wasit yang lolos seleksi untuk musim ini, yaitu Thoriq Alkatiri, Yudi Nurcahya, dan Agus Fauzan Arifin.

Sisa sembilan nama tidak dianggap cakap oleh instruktur Jepang untuk memimpin pertandingan Liga 1 musim depan.

Sembilan nama tersebut meliputi Steven Yubel Poli, Iwan Sukoco, Oki Dwi Putra, Faulur Rosy, Nusur Fadillah, Aprisman Aranda, Ruli, Juhandri Setiana, dan Fariq Hitaba.

Statistik tersebut menghasilkan kesimpulan menyedihkan bahwa mayoritas laga Liga 1 musim lalu dipimpin wasit tak kompeten.

Bernardo Tavares membacakan blunder wasit dalam laga PSM Makassar vs PSIS Semarang (19/12/2022).
BolaNas.com
Bernardo Tavares membacakan blunder wasit dalam laga PSM Makassar vs PSIS Semarang (19/12/2022).

Dengan realita itu, tak heran Bernardo Tavares yang membawa PSM Makassar juara selalu melayangkan protes di tiap pertandingan.

Kondisi memalukan ini juga mendapat sorotan negatif dari Budi Setiawan, pendiri Football Institute.

Football Institute menemukan 58 persen wasit dengan penugasan tertinggi di Liga 1 2022/23 tidak lolos seleksi untuk kembali memimpin pertandingan musim ini.

Baca Juga: Timnas U-17 Ditangani Bima Sakti, Menerka Alasan PSSI Mempercayai 'Pelatih Gagal' untuk Piala Dunia U-17 2023

"Artinya musim kompetisi 2022 dipimpin oleh wasit yang tidak kompeten dengan fakta angka-angka di atas," tegas Budi dikutip dari Kompas.com.

"Saya sangat miris terhadap banyak yang tidak lolos seleksi, terlebih kepada lima wasit terkenal yang memiliki cap tinggi memimpin laga musim lalu."

"Ini menjadi pertanyaan kami juga, kok wasit dengan jumlah penugasan tertinggi ini bisa tidak lolos seleksi."

Pertanyaan lanjutan dari situasi tersebut yaitu, bagaimana metodologi komite wasit PSSI menentukan wasit untuk memimpin pertandingan musim lalu?

Ketua komite wasit PSSI pada periode lalu (era Mochamad Iriawan) diketahui dijabat Ahmad Riyadh.

Baca Juga: Persija Tetap Menang Meski Minim Pemain Asing, Kuatnya Pemain Lokal Dipuji Pelatih Jebolan Barcelona


Editor : Najmul Ula
Sumber : Kompas.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.