Masalah Pertama Bojan Hodak di Persib: Tiada Kompetisi Selain Liga 1, Malaysia Tawarkan Lebih Banyak Piala

Najmul Ula - Rabu, 26 Juli 2023 | 13:52 WIB
Pelatih PSM Bojan Hodak saat sesi konferensi pers di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (21/1/2020).
Tribun Bali/M Firdian Sani
Pelatih PSM Bojan Hodak saat sesi konferensi pers di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (21/1/2020).

BOLANAS.COM - Bojan Hodak hanya akan menghadapi satu kompetisi di Persib Bandung, Malaysia menawarkan lebih banyak piala.

Bojan Hodak langsung dapat melihat problem pertama di Persib Bandung, yaitu cuma ada satu kompetisi di Indonesia.

Persib Bandung meresmikan Bojan Hodak sebagai pelatih baru untuk sisa musim Liga 1 2023/24, Rabu (26/7/2023).

Pelatih asal Kroasia itu menggantikan peran Luis Milla, yang pamit setelah hasil dua kalah dan tiga imbang dalam lima laga terakhirnya.

Baca Juga: Suksesor Luis Milla di Persib Bukan Nama Besar dari Eropa, Tapi Pelatih Spesialis Turnamen dari Liga Malaysia

Manajemen Persib menjadikan CV mentereng Hodak di Asia Tenggara sebagai pijakan untuk menunjuknya sebagai pelatih.

Hodak tercatat pernah melatih di empat negara di Asia Tenggara, yaitu Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Indonesia.

Kabar buruk bagi Bobotoh, Hodak menawarkan spesialisasi yang tak akan berguna di Indonesia.

Hodak pernah melatih Johor Darul Takzim, tetapi lebih banyak berpengalaman melatih klub penantangnya.

Baca Juga: H-1 Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Timnas Indonesia Akan Jumpai Lawan Lebih Lemah dari Kamboja

Lantaran Johor Darul Takzim begitu berkuasa di Liga Super Malaysia, klub-klub lain cuma mengandalkan ajang piala untuk mengincar prestasi.

Setiap musimnya, paling tidak terdapat tiga turnamen (selain liga) bagi klub Malaysia, yaitu Piala Malaysia (setara Carabao Cup), Piala FA Malaysia (setara FA Cup), dan Piala Super Malaysia (setara Community Shield).

Itu belum termasuk ajang kontinental seperti Piala AFC atau Liga Champions Asia.

Dari turnamen-turnamen itulah Hodak dapat menjelma sebagai pelatih jenius.

Semasa menangani Kelantan FC pada 2012-2013, ia membawa klub itu menjuarai Piala FA (dua kali) dan Piala Malaysia.

Pelatih Kuala Lumpur City, Bojan Hodak, bersalaman dengan pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares jelang final Piala AFC 2022 zona ASEAN.
Pelatih Kuala Lumpur City, Bojan Hodak, bersalaman dengan pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares jelang final Piala AFC 2022 zona ASEAN.

Masih ada capaian sekali runner-up Piala Malaysia, juga sekali runner-up Piala Super Malaysia.

Kemudian pada 2,5 tahun terakhir bersama Kuala Lumpur City FC, Hodak terus menunjukkan diri sebagai pelatih spesialis turnamen.

Kuala Lumpur City FC diantarkan meraih titel Piala Malaysia 2021, mengalahkan Johor Darul Takzim di babak final.

Baca Juga: Persebaya 'Kurang Smooth' Alirkan Bola, Bukti Belum Ada Pengganti Sepadan Marselino Ferdinan

Yang lebih luar biasa, pekan lalu ia memimpin klub itu di final Piala FA Malaysia, juga final Piala AFC 2022!

Sayangnya, Hodak tak akan menjumpai sistem kompetisi yang sama di Indonesia, lantaran PSSI irit menggelar turnamen.

Hanya ada kompetisi liga (Liga 1 dan Liga 2), tanpa ada pelengkap Piala Indonesia.

Terakhir kali Piala Indonesia digelar pada 2018/19, saat PSM merebut titel dan Hodak memimpin pada tahun berikutnya di Piala AFC.

Jadi, tak ada cara lain bagi Hodak untuk mengesankan Bobotoh dengan performa trengginas di Liga 1.

Baca Juga: Chanathip Songkrasin yang Masyhur Itu Merasa Gagal di Jepang, Respek buat Pratama Arhan di Tokyo Verdy


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.