Terancam Tak Bisa Main Kandang di Stadion GBT, Persebaya Surabaya: Renovasi Apa? Tidak Jelas!

dila septi asrining kanastren - Minggu, 17 September 2023 | 21:30 WIB
Penampakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya sendiri jadi salah satu opsi venue Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia
Dokumentasi Pemerintah Kota Surabaya
Penampakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya sendiri jadi salah satu opsi venue Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia

BOLANAS.COM - Persebaya Surabaya mendapat surat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait penggunaan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sebagai venue Piala Dunia U-17.

Padahal Persebaya Surabaya masih akan menggunakannya untuk pertandingan Liga 1.

Skuad Bajul Ijo akan menjamu Arema FC dalam derbi Jatim pada pekan ke-13 Liga 1 2023/2024, Sabtu (23/9/2023).

Pihak manajemen Persebaya Surabaya sudah melakukan beberapa persiapan menyambut duel yang diprediksi memiliki intensitas tinggi tersebut.

Mereka menyebut sudah ada koordinasi dengan kepolisian Surabaya hingga aksi kampanye positif dengan suporter Bonek.

Namun, di tengah persiapan laga besar ini, Persebaya Surabaya mendapatkan surat.

Baca Juga: Hasil Madura United Vs Persebaya - Peringkat Satu Amankan Tiga Poin, Bajul Ijo Pulang Tangan Kosong

Surat tersebut mencantumkan tanggal 15 September dan keputusan ini berlaku sejak diterbitkannya surat tersebut.

Dalam surat yang diberikan PUPR, Persebaya Surabaya diminta agar bisa mengosongkan stadion sampai Piala Dunia U-17 berakhir hingga awal Desember 2023.

Persebaya pun mempertanyakan isi surat tersebut.

Mereka bingung dengan pernyataan surat yang tidak konsisten.

Menurut mereka, jika surat berlaku sejak 15 September 2023 mengapa masih ada yang melangsungkan pertandingan Liga 1 2023/2024 di stadion lain yang juga digunakan untuk venue Piala Dunia U-17.

Persebaya Surabaya menyebutkan satu contohnya adalah Persis Solo.

Tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu masih bisa melakoni laga kandang lawan PSIS Semarang di Stadion Manahan pada Sabtu (16/9/2023).

"GBT dan juga stadion-stadion lain yang menjadi venue Piala Dunia U-17 harus direnovasi."

"Renovasi apa? Tidak jelas! Kapan mulai renovasinya pun juga tidak tertera di surat. Aneh!" dilansir BolaNas.com dari laman resmi Persebaya.id.

Persebaya Surabaya nampaknya masih belum terima jika Stadion Gelora Bung Tomo harus steril dari 50 hari menuju Piala Dunia U-17.

Seperti yang diketahui, Stadion GBT menjadi venue yang memiliki segi kesiapan terbaik dibandingkan stadion-stadion lainnya.

Baca Juga: Pelatih Persis Solo Singgung soal Identitas usai Menangi Derbi Jateng

Mereka bahkan membocorkan nilai yang didapat Stadion GBT dari Mabes Polri.

"Hasil risk assessment mabes Polri pada 3 Maret 2023 memberikan nilai 89,02 persen. Sangat baik!"

"Artinya, GBT bisa menjadi venue pertandingan dengan kapasitas 100 persen penonton."

Mereka juga membeberkan penilaian yang diberikan oleh FIFA sebagai penyelenggara event dunia tersebut.

"Inspeksi tim dari FIFA pada 29 Agustus lalu juga meneguhkan kesiapan GBT sebagai venue Piala Dunia U-17."

"Pemaparan dari aspek keamanan, media, hospitality, hingga kualitas lapangan menegaskan bahwa GBT baik-baik saja."

"Sangat siap untuk menjadi penggung timnas Indonesia yang berlaga di Piala Dunia U-17. Kalaupun harus ada renovasi tambahan, sifatnya minor."

"Hanya hal-hal kecil untuk merapikan keadaan. Tidak memakan waktu lama dan bisa dilakukan ketika Persebaya tidak bermain di GBT."

Lebih lanjut, pihak Persebaya Surabaya pun menyuarakan kekecewaannya.

Mereka meminta agar pemerintah, PSSI, dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) bisa bersikap lebih bijaksana.

Mereka menyayangkan jika karena bentroknya jadwal, Persebaya Surabaya dan Bonek harus menjadi korban.

"Piala Dunia U-17 hanya akan berlangsung tiga minggu. Sementara Persebaya dan Bonek akan tetap ada menjadi kebanggaan warga Surabaya. Satu Nyali, WANI!!!" tutup rilis resmi Persebaya.


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Persebaya.id
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.