Insiden Pemain Kolaps di Liga 1, APPI Sentil Sportivitas dan Profesionalisme Pemain Liga 1 dan Liga 2

Nungki Nugroho - Senin, 2 Oktober 2023 | 21:32 WIB
Momen pemain Dewa United bernama Ady Setiawan dibawa mobil ambulance setelah berbenturan dalam laga pekan ke-14 Liga 1 2023 melawan Persebaya Surabaya di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten, Sabtu (30/9/2023).
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Momen pemain Dewa United bernama Ady Setiawan dibawa mobil ambulance setelah berbenturan dalam laga pekan ke-14 Liga 1 2023 melawan Persebaya Surabaya di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten, Sabtu (30/9/2023).

BOLANAS.COM - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) memperingatkan perihal sportivitas dan profesionalisme usai terjadi pemain kolaps di Liga 1.

Kompetisi Liga 1 diwarnai insiden kolaps pemain Dewa United, Ady Setiawan, pada pekan ke-14, Sabtu (30/9/2023).

Bek Dewa United itu mendapat sikutan dari pemain Persebaya Surabaya, Arief Catur Pamungkas.

Ady sampai harus dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapat pertolongan dari tim medis.

Wasit memberi kartu merah langsung kepada Arief Catur akibat insiden tersebut.

Manajemen Persebaya Surabaya langsung menyambangi Ady di rumah sakit pascalaga yang berkesudahan 1-1 tersebut.

Baca Juga: Imbas Peringatan Tragedi Kanjuruhan, Rumput Stadion Markas Arema FC Terbakar

Manajer tim Persebaya Yahya Alkatiri, Kapten tim Reva Adi, dokter tim Ahmad Ridhoi dan Catur Pamungkas langsung menuju ke Rumah Sakit tempat Ady Setiawan dirawat.

Catur dan Persebaya meminta maaf atas kejadian yang terjadi di lapangan.

"Persebaya senantiasa menjunjung tinggi kemanusiaan dan fair play," bunyi rilis resmi Persebaya.

Manajemen Persebaya langsung melakukan evaluasi internal terkait insiden tersebut.

"Di internal tim, manajemen akan segera mengumpulkan seluruh anggota tim, guna menekankan kembali pentingnya respect dan fair play dalam sepak bola,"

Menanggapi insiden tersebut, APPI menilai hal ini harus menjadi perhatian pemain baik di Liga 1 maupun kompetisi dibawahnya.

Tak hanya di Liga 1, pemain kolaps juga terjadi terhadap Silvio Escobar saat Persela Lamongan bentrok dengan Persekat Tegal, Senin (26/9/2023).

"Dalam beberapa pertandingan terakhir baik dalam kompetisi Liga 1 maupun Liga 2, telah terjadi insiden negatif yang yang telah menimbulkan beberapa pesepakbola yang sempat kolaps pada saat pertandingan,"

"Hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi semua pihak yang terlibat agar tidak terulang nya hal-hal yang semakin buruk seperti yang pernah terjadi pada tahun-tahun yang silam," bunyi rilis APPI.

Baca Juga: Asian Games 2022 - Tantang Juara Bertahan, Penakluk Timnas Indonesia Menuju Medali Kedua

APPI menekankan kembali perihal sportivitas dan profesionalisme kepada pemain sepak bola.

"Hal-hal yang berpotensi menimbulkan insiden yang tidak diharapkan tersebut untuk dapat dicegah dengan sedemikian rupa."

"Sportivitas antar pesepakbola, ketegasan penyelenggara serta perangkat pertandingan, dan kecekatan tim medis di lapangan harus diutamakan," tulis APPI.

Kepala Divisi Medis dan Kesehatan APPI, dokter Donny Kurniawan, mengungkapkan seluruh pihak yang berniat membantu korban harus menguasai prosedur pertolongan pertama.

"Siapapun yang berada di lapangan pasti ingin menolong korban saat terjadi kecelakaan di lapangan sepakbola dengan cepat."

"Namun yang diperlukan bukan hanya kecepatan, tetapi juga ketepatan dalam menolong juga menjadi hal penting," dr. Donny Kurniawan.

Selain itu, para pemain diharapkan bisa mengontrol emosi sekalipun pertandingan berjalan dengan intensitas tinggi.

"Sekalipun adanya intensitas tinggi dalam pertandingan bukan berarti dibenarkan untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak diperlukan terlebih sikap-sikap yang sangat tidak dapat dibenarkan dan mencederai profesionalisme," tutup APPI.


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.