Tak Ada yang Menyangka Sandy-Kambuaya Moncer di Lini Tengah, Jalur Arkhan Fikri Jadi Terblokir

Najmul Ula - Sabtu, 14 Oktober 2023 | 11:30 WIB
Pemain timnas U-23 Indonesia, Arkhan Fikri, sedang memberikan keterangan kepada awak media setelah laga final Piala AFF U-23 2023 melawan timnas U-23 Vietnam di Rayong Province Stadium, Thailand, Sabtu (26/8/2023).
BAGAS REZA MURTI/BOLASPORT.COM
Pemain timnas U-23 Indonesia, Arkhan Fikri, sedang memberikan keterangan kepada awak media setelah laga final Piala AFF U-23 2023 melawan timnas U-23 Vietnam di Rayong Province Stadium, Thailand, Sabtu (26/8/2023).

BOLANAS.COM - Sandy Walsh dan Ricky Kambuaya tampil mengejutkan di lini tengah timnas Indonesia, Arkhan Fikri batal meraih debut.

Arkhan Fikri sedianya diproyeksikan mencicipi debut melawan Brunei Darussalam, tetapi batal karena situasi tidak mengizinkan.

Dalam usia 18 tahun, Arkhan merupakan pemain termuda di skuad timnas Indonesia untuk ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Profil lawan yang selemah Brunei Darussalam memperbesar kans Arkhan untuk mengenyam menit tampil di timnas senior.

Sayang, ia tak dilibatkan dalam laga leg pertama saat Indonesia mengandaskan Brunei dengan skor 6-0, Kamis (12/10/2023).

Pada laga tersebut, Shin Tae-yong menerapkan skema 4-2-4 dengan dua gelandang pivot untuk menopang permainan ofensif.

Dua gelandang yang dipilih yaitu dua pemain naturalisasi, Marc Klok dan Sandy Walsh.

Sandy Walsh menjadi opsi kejutan, lantaran ia berposisi asli bek kanan dan bermain sebagai bek tengah di laga sebelumnya.

Saat duet tersebut tak bekerja optimal, Shin Tae-yong mengganti Klok dengan sesama gelandang senior, Ricky Kambuaya.

Baca Juga: Pelajaran dari Leg Pertama, Shin Tae-yong Harus Serahkan Lini Tengah pada Sandy Walsh-Ricky Kambuaya

Ricky Kambuaya sebelumnya berada dalam penurunan performa, terlihat sejak Piala AFF 2022 dan berlanjut di level klub.

Nyatanya Kambuaya sanggup tampil apik dengan kebisaannya mendribel dan menemukan umpan vertikal.

Duet Sandy-Kambuaya menjadi solusi untuk membongkar parkir bus Brunei, yang menghasilkan empat gol di babak kedua.

Moncernya Sandy-Kambuaya adalah kabar bagus bagi papan skor, tetapi menjadi kabar buruk bagi Arkhan Fikri.

Dalam skenario ideal, Shin Tae-yong akan memainkan skema tiga gelandang, dengan dua gelandang senior plus satu wonderkid.

Arkhan bakal lebih berpeluang terlibat apabila Shin Tae-yong menerapkan 4-3-3 atau 3-5-2, yang membuat dirinya bisa bermain sebagai gelandang serang.

Namun formasi 4-2-4 kala melawan Brunei membuat Shin Tae-yong mensyaratkan daya jelajah tinggi dari para gelandangnya, sesuatu yang mungkin belum dimiliki Arkhan.

Pelatih asal Korea Selatan itu sudah mengetahui segalanya tentang Arkhan, mengingat ia memolesnya sejak berusia 17 tahun di timnas U-19. 

Baca Juga: Alasan Konyol PSM Lepas Wiljan Pluim, Pelatih Borneo FC Kasih Paham Bagaimana Pemain Cerdas Bekerja

Tumbuh kembang gelandang Arema FC di tangan Shin Tae-yong mencapai puncaknya kala ia menjadi pemain terbaik Piala AFF U-23 2023 pada Agustus. 

Untuk leg kedua, Coach Shin seharusnya bermain lebih coba-coba mengingat keunggulan telak sudah di tangan.

Di Bandar Seri Begawan, sejumlah pemain pelapis seperti Arkhan, Dzaky Asraf, atau Wahyu Prasetyo boleh berharap mendapat kesempatan.

Baca Juga: Dua Gol dalam 10 Menit, Upaya Ramadhan Sananta Ketuk Hati Shin Tae-yong yang Anak Emaskan Hokky


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.