Dua Alasan Tegas Erick Thohir Tolak Isu Degradasi Liga 1 Hanya Satu Tim

Nungki Nugroho - Minggu, 29 Oktober 2023 | 22:47 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sedang memberikan keterangan kepada awak media di Media Center Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (10/10/2023).
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sedang memberikan keterangan kepada awak media di Media Center Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (10/10/2023).

BOLANAS.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan alasan tegas menolak isu hanya satu tim yang akan terdegradasi dari Liga 1 2023/2024.

Belakangan muncul isu bahwa akan ada perubahan sistem degradasi di Liga 1 2023/2024.

Regulasi degradasi yang awalnya tiga tim diubah menjadi satu tim.

Alasannya diduga karena musim depan kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia itu akan diikuti 20 tim.

Sehingga cukup satu tim terdegradasi dan tiga tim promosi dari Liga 2.

Isu tersebut muncul di media sosial pada Minggu (29/10/2023).

Baca Juga: Bomber Arema FC Tak Mau Posisinya Disalip, Dua Kompatriot Tutup Paruh Pertama Liga 1 dengan 11 Gol

Tak berselang lama, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengklarifikasi isu tersebut.

Ia menegaskan bahwa aturan promosi dan degradasi Liga 1 tidak berubah.

"PSSI tegas berpegang pada ketentuan yang berlaku bahwa promosi dan degradasi adalah tiga tim."

"Tak ada tawar menawar soal itu!" kata Erick dilansir dari laman resmi PSSI.

Menurut Erick Thohir, aturan yang sudah disepakati di awal harus dipatuhi oleh seluruh pihak.

Menteri BUMN itu menilai perubahan sistem degradasi merusak sportivitas dalam kompetisi.

"Tidak ada perubahan di tengah jalan. PSSI tidak menoleransi dan jelas menolak isu itu karena tidak sesuai dengan semangat fair play," tutur Erick Thohir.

Erick Thohir mengungkapkan dua alasan yang membuatnya keukeuh dengan kesepakatan degradasi musim ini tetap tiga tim.

Dengan sistem kompetisi yang konsisten, ia optimistis kompetisi Liga 1 musim ini akan mewujudkan komposisi tim nasional yang baik.

Baca Juga: Hasil Liga 1 - Comeback dari The Guardians, Persis Solo Sukses Bawa Pulang Tiga Poin

Skuat timnas Indonesia (skuad timnas Indonesia) sedang berfoto bersama di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2023).
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Skuat timnas Indonesia (skuad timnas Indonesia) sedang berfoto bersama di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2023).

"Kompetisi yang teratur dan sehat akan melahirkan timnas yang sehat," tegas Erick Thohir.

Selain itu, konsistensi regulasi juga memberi kepastian untuk sponsor klub dan penyelenggara.

"Selain itu, sistem kompetisi yang berputar secara konsisten juga akan memberi kepastian dari sisi bisnis."

"Karena itu, kami semua sepakat menjaga sistem kompetisi yang telah disepakati dalam kongres," jelas Erick Thohir.

Erick mengapresiasi seluruh klub dan suporter yang bersedia mendukung terciptanya kompetisi yang konsisten perihal regulasi.

"Konsistensi ini penting untuk dijaga. Bukan justru diubah-ubah yang justru akan tidak baik bagi citra dan stabilitas kompetisi itu sendiri," tutupnya.

Sebelum ini, regulasi degradasi sempat dihapuskan pada kompetisi musim 2022/2023.

Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 suporter membuat PSSI menghentikan kompetisi Liga 2 dan Liga 3.

Walhasil, tidak bisa ditentukan tim yang naik kasta ke Liga 1.

Kini, seluruh kompetisi kembali berjalan dan sistem degradasi diterapkan sesuai regulasi.

Sejauh ini tiga tim dipastikan menghuni zona degradasi di klasemen paruh musim Liga 1 yaitu Arema FC, Persikabo 1973, dan Bhayangkara Presisi FC.

Baca Juga: Demi Turunkan Persib di Klasemen, RANS Nusantara FC Harus Patahkan Algoritma Lawan PSM


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.