Cameo Welber Jardim dan Amar Brkic di Piala Dunia U-17, Apakah Mereka Punya Masa Depan di Indonesia?

Najmul Ula - Minggu, 19 November 2023 | 04:30 WIB
Pemain keturunan timnas U-17 Indonesia, Welber Jardim, memberikan hormat saat menyanyikan lagu kebangsaan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (10/11/2023).
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pemain keturunan timnas U-17 Indonesia, Welber Jardim, memberikan hormat saat menyanyikan lagu kebangsaan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (10/11/2023).

BOLANAS.COM - Welber Jardim dan Amar Brkic menghiasi skuad timnas U-17 Indonesia, belum tentu bisa bersaing di timnas senior.

Timnas U-17 Indonesia meninggalkan warisan pemain "naturalisasi" dalam diri Welber Jardim dan Amar Brkic, walau penuh ketidakpastian.

Dua pemain tersebut berpartisipasi di Piala Dunia U-17 2023, tetapi dengan menit bermain amat jomplang.

Welber yang berasal dari Brasil dapat langsung beradaptasi dan melahap seluruh tiga pertandingan di fase grup.

Namun Amar dari Jerman (dari orang tua Indonesia-Bosnia) kaget dengan cuaca Surabaya dan mencicipi menit main terbatas.

Ketua umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan masa depan mereka tidak berada di tangan federasi.

Usia keduanya masih cukup muda, 17 tahun, sehingga terlalu dini untuk mengikat mereka sebagai WNI, juga tak ada yang tahu bagaimana karier mereka berjalan.

"Saya enggak tahu, tergantung mereka dong," ujar Erick dikutip dari BolaSport.com.

"Ya kami berharap mereka bagian dari jangka panjang kami."

Baca Juga: Timnas U-17 Indonesia Dipastikan Gagal Lolos ke 16 Besar Piala Dunia U-17 2023

"Apalagi tahun 2025 ada kejuaraan U-20 yang kita tentu ingin coba persiapkan tim dari sekarang," tandasnya.

Melihat dinamika pemain naturalisasi oleh PSSI dalam beberapa tahun terakhir, proses menuju WNI tampak harus memenuhi dua syarat.

Pertama, sang pemain harus berada di level lebih tinggi dari pemain Indonesia saat memasuki level senior.

Kedua, sang pemain harus memiliki keinginan membela Indonesia, bukan negara yang sedang ia tinggali.

Syarat pertama merujuk pada karier Welber dan Amar selepas mereka beranjak dewasa.

Apabila dua pemain tersebut dapat menjadi pemain reguler di Sao Paulo dan Hoffenheim, tak ada alasan bagi PSSI untuk tak memproses mereka.

Sebaliknya, apabila mereka gagal mengembangkan karier, maka kecil peluang mereka dilirik PSSI. 

Syarat kedua merujuk pada kemauan sang pemain saat berada di puncak karier.

Baca Juga: Targetkan Kuliti Vietnam Seperti Indonesia, Irak Sewa Pesawat Khusus Demi Terbang ke Hanoi

Justin Hubner pernah menolak Indonesia setelah dipanggil timnas Belanda, begitu pula Ragnar Oratmangoen yang pernah menutup pintu bagi Merah Putih.

Namun setelah beberapa lama, Hubner dan Ragnar akhirnya luluh dan kini memulai proses naturalisasi.

Sekalipun Welber dan Amar kemudian memperoleh status WNI, mereka harus menunggu panggilan dari pelatih timnas Indonesia (saat ini Shin Tae-yong).

Jika sang pelatih tak berkehendak, mereka bakal menjadi Ilija Spasojevic atau Stefano Lilipaly, yang tak terpakai meski bermain baik di level klub.

Baca Juga: Tantangan Berikutnya Pemain Timnas U-17 Usai Piala Dunia, Berlomba Dilirik Indra Sjafri dan Shin Tae-yong


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.