Profil Libya, Calon Musuh Timnas Indonesia yang Rankingnya Tak Sebanding Calon Musuh di Piala Asia 2023

Najmul Ula - Selasa, 5 Desember 2023 | 21:00 WIB
Skuad timnas Indonesia saat melawan Filipina, Selasa (21/11/2023).
PSSI
Skuad timnas Indonesia saat melawan Filipina, Selasa (21/11/2023).

BOLANAS.COM - Timnas Indonesia memilih lawan uji coba yang rankingnya tak setinggi para rival di Piala Asia 2023, Libya hanya tim biasa di Afrika.

Shin Tae-yong akhirnya mendapatkan kepastian pertandingan pemanasan menjelang Piala Asia 2023, walau dengan kualitas meragukan.

Timnas Indonesia akan menghadapi turnamen terakbar Asia dengan deretan lawan berat di Grup D, yaitu Jepang, Irak, dan Vietnam.

Agar tim Garuda tak kedodoran saat melawan tiga negara kuat tersebut, PSSI telah mengagendakan pemusatan latihan selama tiga pekan di Turki.

Pemusatan latihan tersebut juga akan digunakan untuk mengetes kemampuan Asnawi Mangkualam dkk, yaitu melawan Libya.

Agenda laga pemanasan melawan Libya tersebut diungkap manajer timnas Indonesia, Sumardji.

"Sudah (ada lawan uji tanding)," ujar Sumardji dikutip dari BolaSport.com.

"(Melawan) Libya, dua kali," jelasnya.

Libya merupakan negara di utara Afrika (yang masih disebut dunia Arab) yang berbatasan langsung dengan Mesir.

Baca Juga: Guling-guling Sudah Mendarah Daging, Pelatih Bali United: Ball Possesion Tidak Penting!

Merujuk ranking FIFA, negara yang pernah dipimpin diktator Muammar Gaddafi itu tak sebanding dengan calon lawan di Piala Asia.

Ksatria Mediterannia saat ini duduk di peringkat 120, hanya berjarak 26 peringkat dari Indonesia.

Adapun para rival di Piala Asia yaitu 94 (Vietnam), 63 (Irak), dan 17 (Jepang).

Libya juga tak memiliki pemain tenar yang merumput di Eropa, dengan mayoritas pemain berkarier di liga lokal.

Namun dalam pertandingan teranyar di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika, Libya dapat menahan imbang Kamerun yang diperkuat bintang Eropa pada 21 November lalu.

Tim asuhan Milutin Sredojevic memaksakan skor 1-1 melawn Kamerun dengan para pemain tenarnya seperti Bryan Mbeumo, Andre-Frank Zambo Anguissa, hingga Clinton N'Jie.

Suporter lawas Tanah Air akan mengingat Libya sebagai negara yang "memberi" trofi terakhir timnas senior Indonesia, yakni Piala Kemerdekaan 2008.

Saat itu, tim Garuda asuhan Benny Dolly bertemu Libya pada laga final, dengan babak pertama berakhir 0-1 untuk tim tamu.

Baca Juga: Elkan Baggott Jumpa Penyerang Irak di Piala FA, Seminggu Kemudian Duel Lagi di Piala Asia 2023

Meski begitu Libya memilih walkout pada babak kedua dengan isu pemukulan oleh ofisial Indonesia di lorong menuju ruang ganti pada jeda babak.

Libya memilih mundur, Indonesia pun dianugerahi kemenangan dan Charis Yulianto mengangkat trofi Piala Kemerdekaan.

15 tahun berlalu dengan skuad minim pemain top, Libya diragukan bisa memberi pelajaran bagi Indonesia guna menghadapi tim-tim kuat Asia.

Baca Juga: Klasemen Liga 2 - Persipura Dipastikan Gagal Promosi ke Liga 1 Musim Depan


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.