Tiga Pelatih dalam Semusim Selalu Berujung Bencana, Arema FC Salah Langkah?

Najmul Ula - Minggu, 11 Februari 2024 | 16:15 WIB
Arema FC resmi menunjuk Widodo Cahyono Putro sebagai pelatih kepala baru menggantikan Fernando Valente pada Jumat (9/2/2024).
AREMA FC
Arema FC resmi menunjuk Widodo Cahyono Putro sebagai pelatih kepala baru menggantikan Fernando Valente pada Jumat (9/2/2024).

BOLANAS.COM - Arema FC berpotensi salah mengambil keputusan dengan memecat Fernando Valente dan menunjuk Widodo C Putro.

Manajemen Arema FC berjudi dengan mengganti nakhoda tim saat posisinya sedang kritis dan Liga 1 tinggal menyisakan 10 pertandingan.

Singo Edan saat ini duduk di peringkat 16, slot terakhir zona degradasi, dengan hanya 21 poin dari 24 pekan.

Dalam kondisi tersebut, manajemen memilih memecat Fernando Valente, pelatih yang berjasa mengangkat tim dari pos juru kunci.

Sebagai gantinya, Widodo C Putro ditunjuk mengangkat tim dalam 10 pertandingan tersisa.

Widodo C Putro akan menjadi pelatih permanen ketiga yang menangani Arema FC pada musim ini.

Dua nama sebelumnya adalah duet Joko Susilo-Putu Gede dan Valente.

Jika menghitung seluruh individu yang melatih klub terdampak Tragedi Kanjuruhan, jumlahnya mencapai lima orang!

Lima orang tersebut meliputi Joko Susilo, Putu Gede, Kuncoro (caretaker), Valente, dan Widodo C Putro.

Baca Juga: Bristol Rovers Kalah Lagi, Elkan Baggott Disebut Belum Nyetel dengan Rekan Baru

Jumlah tiga pelatih permanen dalam semusim terbilang aneh, apalagi lima orang...

Arema FC seperti tak belajar dari situasi di Liga Inggris pada musim lalu, saat ada tiga tim mempekerjakan tiga pelatih.

Tiga klub tersebut yaitu Chelsea, Leeds United, dan Southampton.

Chelsea mengawali musim bersama Thomas Tuchel, lalu menunjuk Graham Potter, dan diakhiri Frank Lampard (tidak menghitung caretaker Bruno Saltor).

Leeds United berturut-turut menunjuk dan memecat Jesse Marsch, Javi Gracia, dan Sam Allardyce (tidak menghitung caretaker Michael Skubala).

Southampton juga demikian, yaitu Ralph Hasenhuttl, Nathan Jones, dan Ruben Selles (Selles juga sempat menjadi caretaker di sela-sela Hasenhuttl dan Jones).

Hasilnya bencana, Leeds dan Southampton tetap terdegradasi, dan Chelsea mendapatkan finish terburuk di milenium ini.

Simpulannya, cepatnya pergantian bukan menunjukkan langkah cerdas, melainkan kepanikan manajemen melihat musim tak berjalan sesuai rencana.

Baca Juga: Bikin Malu Satu Benua di Piala Dunia, Qatar 'Balas Dendam' di Piala Asia 2023

Kini Coach Widodo mendapat tugas berat untuk mengubah peruntungan Arema FC.

"Saya ambil karena bahwa tim ini ada kesempatan," ucap Widodo dikutip dari Kompas.com.

"Jadi minta dukungan."

"Respect dari manajemen, pemain, dan semua yang cinta Arema, itu yang saya bawa," tandasnya.

Baca Juga: Jelang Debut bersama Timnas Indonesia, Jay Idzes Main Apik di Serie B Italia usai Kembali dari Cedera


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.