Hampir Semusim Merumput di Liga 1, Bek Portugal Ungkap Perbedaan Budaya Mencolok di Indonesia

Nungki Nugroho - Senin, 19 Februari 2024 | 16:30 WIB
Striker Persija Jakarta, Aji Kusuma (kanan), sedang menggiring bola dan dijaga bek asing RANS Nusantara FC bernama Francisco Carneiro Kiko (kiri) dalam laga uji coba di Stadion PTIK, Blok M, Jakarta, Rabu (21/6/2023) malam.
MUHAMMAD ALIF44/BOLASPORT.COM
Striker Persija Jakarta, Aji Kusuma (kanan), sedang menggiring bola dan dijaga bek asing RANS Nusantara FC bernama Francisco Carneiro Kiko (kiri) dalam laga uji coba di Stadion PTIK, Blok M, Jakarta, Rabu (21/6/2023) malam.

BOLANAS.COM - Bek asal Portugal, Francisco Pereira Carneiro, mengungkapkan perbedaan budaya yang harus dijalani selama di Indonesia.

Francisco Pereira Carneiro menceritakan kesan positif selama merumput bersama RANS Nusantara FC.

Seperti diketahui, RANS Nusantara FC memutuskan untuk bermarkas di Yogyakarta dalam persaingan Liga 1 2023/2024.

Pemain yang akrab disapa Kiko itu mengaku tidak sulit beradaptasi selama di Kota Pelajar.

Padahal ini merupakan karier pertama Kiko di luar negeri.

Sebelumnya, ia banya bermain untuk klub-klub Portugal.

Baca Juga: Thomas Doll Pasrah Persija Jakarta Harus Mengungsi ke Bali

Kiko memaparkan perbedaan budaya yang harus dihadapinya di Indonesia.

"Proses adaptasi di Indonesia berlangsung mudah dan cepat, meskipun budaya yang saya rasakan di Indonesia dan khususnya di Yogyakarta, sangat berbeda dari yang biasa saya alami," kata Kiko.

Kiko juga terkesan dengan keramahan masyarakat Yogyakarta.

"Masyarakat di sini sangat sederhana, mereka orang yang humble dan terlihat sangat bahagia menjalani kehidupan sehari-hari."

"Lalu soal lifestyle tidak jauh berbeda, (saya) jarang mengalami stres, dan cuacanya juga selalu bagus," jelas Kiko.

Oleh karena itu, bek berusia 23 tahun itu juga bisa cepat beradaptasi dengan pemain lokal.

Kiko banyak mendapatkan bantuan dari para pemain lokal, terutama Dallen Doke dalam beradaptasi dengan skuad The Phoenix.

Pemain berpostur 182 cm itu mulai menganggap Yogyakarta sebagai rumahnya sendiri.

"Para pemain lokal membantu saya pada saat awal-awal saya di sini, tetapi sekarang saya merasa Yogyakarta sudah menjadi rumah saya."

Baca Juga: Ikuti Suara Thomas Doll, Borneo FC Tolak Lepas Pemain ke Timnas U-23 Indonesia

"Dallen dan semua pemain lokal membantu saya adaptasi," tutur Kiko.

Kendati adaptasi berjalan mudah, Kiko merasa ada banyak perbedaan budaya di Yogyakarta dengan kampung halamannya di Porto.

"Perbedaan budaya sangat besar, seperti agama. Di kota saya dan di Portugal, tidak ada budaya jajanan kaki lima seperti di Indonesia dan ini menjadi perbedaan yang besar," pungkasnya.

Kiko didatangkan RANS Nusantara pada awal musim dari klub Portugal, Montalegre, dengan status bebas transfer.

Ia telah mencatatkan 21 penampilan bersama RANS di Liga 1 2023/2024.

Satu gol dicatatkan Kiko ketika The Phoenix bentrok dengan Persik Kediri.

Hampir delapan bulan berkarier di Liga 1, kini harga pasar Kiko mengalami peningkatan.

Dilansir dari situs Transfermarkt, Kiko sudah layak untuk ditebus dengan harga Rp 3,84 Milyar.

 


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.