Pelatih Borneo FC Tak Setuju Aturan Diubah Musim Ini, Hapus Babak Championship Musim Depan?

Najmul Ula - Kamis, 14 Maret 2024 | 16:30 WIB
Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra, saat hadir dalam sesi jumpa pers di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (8/8/2023).
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra, saat hadir dalam sesi jumpa pers di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (8/8/2023).

Kalimat terakhir hanya berlaku jika babak championship tak pernah diterapkan.

Sebelum pertandingan malam ini, BolaNas.com menanyai pelatih Pieter Huistra terkait situasi tersebut.

Sosok asal Belanda itu menjawab diplomatis bahwa aturan dibuat sejak awal musim dan tak bisa diubah di tengah musim.

"Kami tahu sebelum kompetisi tentang aturan musim ini," ujar Huistra.

"Jadi bagi kami normal untuk bermain di babak championship, kami tahu sejak awal," terangnya.

Baca Juga: Dua Gelandang Timnas Cedera, Persib Bandung Tetap Berambisi Amankan Tiket Championship Series Lebih Cepat

"Apa yang tidak normal adalah mengubah aturan, jadi kami bersiap 100 persen untuk babak championship," tegas sosok asal Belanda.

Huistra tak setuju aturan diubah untuk musim ini, tetapi PSSI bisa mengubah kebijakan untuk musim depan.

Babak championship tidak masuk akal ditinjau dari kacamata olahraga.

Desain kompetisi double round-robin (tim saling bertemu dua kali kandang-tandang) sudah bisa menghasilkan tim terbaik di akhir musim.

Dengan menambah babak championship, PSSI mencegah klub peringkat pertama menjadi juara secara langsung.

Klub pemuncak tersebut dipaksa menghadapi tim yang berada jauh di bawahnya, di peringkat empat.

Dalam kasus musim ini, Borneo FC unggul 20 poin dari klub peringkat empat Madura United.

Empat klub teratas juga dirugikan dengan masa kompetisi yang memanjang empat pekan, saat tim lain sudah menikmati off season.

Baca Juga: Elkan Baggott Saat Ini Berbeda dari Piala Asia 2023, Bristol Rovers Jadikan Dia Siap Bersaing di Timnas Indonesia

Yang makin tidak masuk akal, PSSI tak memberi sporting reward bagi tim yang menjuarai babak reguler 34 pertandingan.

Di Australia, pemuncak babak reguler diberi tiket Liga Champions Asia, meskipun ia harus melakoni babak final series untuk menjadi juara liga.

Jadi, PSSI semestinya menghapus babak championship ini mulai musim depan.

Baca Juga: Zona Degradasi Mendidih Berkat Sentuhan Anak Didik Shin Tae-yong yang Lama Hilang Akibat Cedera


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.