Shin Tae-yong Dituduh Bersembunyi di Ketiak PSSI Buntut Penundaan Liga 1 demi Piala Asia U-23 2024

Nungki Nugroho - Kamis, 4 April 2024 | 19:00 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertemu pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong.
INSTAGRAM/ERICK THOHIR
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertemu pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong.

BOLANAS.COM - Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, dituding bersembungi di balik ketiak PSSI dalam memanggil pemain untuk Piala Asia U-23 2024.

PSSI telah memutuskan untuk menunda kompetisi Liga 1 demi membantu persiapan timnas U-23 Indonesia.

Seperti diketahui, beberapa pemain Liga 1 dipanggil untuk memperkuat timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.

Skuad Garuda Muda akan menjalani pertandingan di Piala Asia U-23 mulai 15 April 2024.

Namun, pemusatan latihan timnas U-23 Indonesia sudah dimulai sejak 2 April 2024.

PSSI pun mengambil jalan tengah dengan menunda Liga 1 hingga Piala Asia U-23 2024 selesai.

Baca Juga: Update Ranking FIFA April 2024: Indonesia Melejit Lampaui Dua Negara Eropa

Keputusan tersebut terpaksa diambil supaya klub tidak merasa dirugikan dalam persaingan empat pekan terakhir Liga 1 2023/2024.

Manajer Borneo FC, Dandri Dauri, merasa tidak terima dengan keputusan sepihak yang diambil federasi dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

"Antik PSSI ini, kenapa saya bilang begitu karena tidak ada keputusan meeting (dengan klub) seperti biasanya," kata Dandri seperti dikutip dari Kompas.com.

"Yang terjadi seperti ini. Kami mau tidak mau jadi mengikuti, tetapi akan jadi evaluasi," ujarnya menambahkan.

Menurutnya, PSSI harus lebih bijak lagi dalam pengambilan keputusan.

"Ini yang harus dibijaki semua stakeholder PSSI dan PT Liga. PT Liga kan hanya manut-manut saja sama PSSI."

"Selama ini komunikasi itu putus, sekarang yang terjadi akibat dari komunikasi yang tidak seperti biasanya, kalau dulu ada komunikasi, "

"Tetapi musim ini sepihak saja mulai dari regulasi U-23, sistem championship, nah tiba-tiba regulasi U-23 dicabut saja," jelas Dandri.

Dandri menuntut PSSI untuk menjalin komunikasi dengan klub supaya tidak ada penundaan lagi.

Baca Juga: Ramadhan Sananta Ingin Perbaiki Visi Bermain demi Tempat Utama di Timnas U-23 Indonesia

Manajer Borneo FC, Dandri Dauri
BORNEOFC.ID
Manajer Borneo FC, Dandri Dauri

"Jangan menjadi tren di PSSI kalau sedikit-sedikit menunda," kata Dandri.

"Yang perlu dipikirkan itu bagaimana komunikasi dengan klub."

"Jadwal ini jangan selalu menjadi permasalahan."

"Pada awal musim kita seharusnya sudah dikasih gambaran," tutur Dandri.

Ia juga mengkritik Shin Tae-yong selaku pelatih timnas Indonesia yang enggan menemui pihak klub.

Dandri bahkan menuduh Shin Tae-yong hanya bersembunyi di balik ketiak PSSI dalam polemik pemanggilan pemain.

"Ketum PSSI ini kan sibuk, hanya diberi masukan tetapi tidak tahu apa yang terjadi di klub."

"Yang jelas pesan saya untuk Shin Tae-yong satu saja, jangan berlindung di ketiak Ketum."

"Bertemulah dengan pelatih-pelatih klub dan berbicara baik-baik," tutupnya.

Kondisi ini menunjukkan konflik Shin Tae-yong dengan Borneo FC pun semakin memanas.

Sebelum ini STY sempat disentil manajemen Borneo karena tak memanggil Stefano Lilipaly.

Padahal, Lilipaly merupakan pemain lokal paling kontributif di Liga 1 2023/2024 dengan torehan 11 gol dan 15 assist untuk Pesut Etam.

Shin justru memanggil penyerang-penyerang muda seperti Ramadhan Sananta, Hokky Caraka, hingga Rafael Struick.

Kala itu Presiden Borneo FC, Nabil Husein, sempat mengkritik keputusan STY tersebut.

"Gimana ya mau bicara tapi pelatih itu memang unik. Kurang bisa menilai kontribusi pemain. Kecuali netizen yang bicara, baru dia panik mungkin, canda coach," tulis Nabil Husein pada Oktober 2023 lalu.

Untuk saat ini, Borneo mengirim tiga pemain ke timnas U-23 Indonesia yakni Daffa Fasya, Fajar Faturrahman, dan Komang Teguh.


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Kompas.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.