Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Persebaya Surabaya kalah dari Malut United walau laga tersebut dipimpin wasit Ko Hyung Jin dari Korea Selatan.
Paul Munster tak bisa lagi menyalahkan wasit setelah Persebaya kalah tiga kali beruntun di Liga 1 2024/25.
Bajul Ijo takluk dari Malut United dengan skor 0-2 pada pekan ke-19, Jumat (17/1/2025) sore.
Laga itu digelar satu pekan setelah Paul Munster memprotes keras kepemimpinan wasit pada laga kontra PSS Sleman.
Pada partai PSS vs Persebaya di Stadion Manahan, wasit Gedion Dapaherang memang merugikan tim tamu.
Gol PSS berupa sundulan Cleberson yang berdiri di posisi offside disahkan setelah pengecekan VAR.
Gol Persebaya yang bersih dicetak Bruno Moreira dibatalkan lantaran VAR melihat pelanggaran, padahal tekel Flavio Silva bersih mengenai bola.
Wasit juga tampak tak bisa mengontrol emosi kedua tim, dengan kedua bench saling protes dirugikan wasit.
Usai pertandingan, Munster menggunakan sesi jumpa pers untuk mendamprat wasit dan institusinya.
"Menyedihkan, sepak bola Indonesia benar-benar menyedihkan, 2025 masih sama," kata Paul Munster.
"Saya berharap PSSI di sini, saya ingin berbicara dengan Erick Thohir, saya ingin bertemu dengannya."
"Standar dari asosiasi wasit benar-benar memalukan, ini adalah skandal lagi," kata Paul Munster di konferensi pasca-laga.
Barangkali setelah mendengar komplain Munster tersebut, komisi wasit PSSI menugaskan wasit asing pada laga Persebaya hari ini.
Pengadil Ko Hyung JIn dari Korea Selatan memimpin partai Persebaya vs Malut United di Stadion Gelora Bung Tomo.
Wasit internasional dari KFA itu langsung memberikan hadiah penalti pada tuan rumah pada menit awal.
Ia dengan jeli melihat Tony Firmansyah dilanggar Safrudin Tahar tanpa bantuan VAR.
Sayang, Bruno Moreira gagal mengeksekusi penalti tersebut dan membuang peluang timnya untuk unggul.
Sepanjang pertandingan, wasit Ko Hyung Jin tampak bisa mengontrol jalannya pertandingan, meniup peluit pada saat yang tepat, dan selalu mengambil keputusan tepat.
Baca Juga: Hasil Buruk Setitik Rusak Hubungan Dua Tahun, Borneo FC Kembali ke Mode Kejam Pecat Pieter Huistra
Performa seperti itu layak dicontoh wasit papan tengah-bawah Indonesia yang kerap keliru mengambil keputusan walau sudah dibantu VAR.
Adapun Persebaya gagal move on dari gagalnya penalti Bruno, dan dibobol Junior Brandao serta bunuh diri Ardi Idrus pada babak kedua.
Andai saja performa wasit Indonesia bisa setara Ko Hyung Jin sore tadi.
| Editor | : | Najm Ula |
| Sumber | : | ligaindonesiabaru.com |