Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Juara Piala AFF Lebih Penting Daripada Jadi Kuda Hitam di Kompetisi Asia atau Dunia

Nungki Nugroho - Kamis, 23 Januari 2025 | 05:30 WIB
Tiga pemain pilar timnas Malaysia pada PIala AFF 2010: Safee Sali, Norshahrul Idlan Talaha, dan Safiq Rahim.
AFFSUZUKICUP.COM
Tiga pemain pilar timnas Malaysia pada PIala AFF 2010: Safee Sali, Norshahrul Idlan Talaha, dan Safiq Rahim.

BOLANAS.COM - Mantan bomber timnas Malaysia, Safee Sali, menyebut gelar juara Piala AFF lebih penting daripada lolos ke kompetisi Asia ataupun dunia.

Safee merupakan sosok fenomenal dalam sejarah turnamen Piala AFF.

Ia menjadi salah satu generasi emas timnas Malaysia yang menjuarai Piala AFF 2010.

Kala itu, Safee Sali sukses mencetak tiga gol di partai final lawan Indonesia dengan kemenangan agregat 5-1.

Itu menjadi gelar juara pertama kali sekaligus satu-satunya yang sejauh ini didapat Malaysia.

Berbanding terbalik dengan Indonesia yang belum pernah meraih titel kampiun di Piala AFF.

Meski tak banyak berpengaruh pada ranking FIFA, Safee Sali menilai Piala AFF tetap layak dianggap penting bagi negara-negara Asia Tenggara.

"Saya harus katakan Piala AFF ini penting untuk negara Asia Tenggara," kata Safee dalam wawancara di channel Youtube Sport77 Official.

Menurutnya, turnamen dua tahunan itu merupakan batu loncatan bagi negara ASEAN jika ingin bersaing di level Asia.

Baca Juga: Bola Panas Pemecatan Shin Tae-yong, Marc Klok Dituding Jadi Sosok Pengkhianat

Hal tersebut sudah dibuktikan oleh Thailand dan Vietnam yang menjadi langganan juara turnamen ASEAN.

"Contohnya seperti Thailand dan Vietnam mereka sudah berkali-kali juara jadi mereka kuat," ucap Safee.

"Jadi untuk bisa seperti Thailand dan Vietnam, kita harus menguasai ASEAN terlebih dahulu untuk bisa lebih bersaing di level Asia," imbuhnya.

Safee menyebut bahwa persaingan di level Asia lebih ketat ketimbang ASEAN.

Apabila di ASEAN sudah gagal, maka akan sulit untuk bersaing dengan tim-tim kuat seperti Jepang, Australia, hingga Korea Selatan.

Eks penyerang timnas Malaysia, Safee Sali, saat bermain di Pelita Jaya.
Tribunnews/Iwan Taunuzi
Eks penyerang timnas Malaysia, Safee Sali, saat bermain di Pelita Jaya.

"Di level Asia itu perbedaan dan persaingan lebih sengit, jadi kita harus menjadi raja di Asia Tenggara dulu supaya lebih kuat," tegasnya.

Terkait tabrakan dengan jadwal kompetisi, Safee menilai negara-negara harus menurunkan skuad terbaiknya.

Hal tersebut juga berpengaruh pada level turnamen yang menarik.

"Menurut saya mesti lihat jadwal, kalau bisa memanggil pemain utama (senior) tidak masalah,"

Baca Juga: Usai Kalah di Derbi Jateng, PSIS Semarang Koar-koar Sedang Terlilit Utang

"Bagi saya harus fokus Asia Tenggara terlebih dahulu kalau memang jarak waktu dengan agenda FIFA masih jauh," jelas Safee.

Tak hanya berdampak bagi tim nasional, Piala AFF juga terbukti mempengaruhi karier pemain.

Seperti halnya Safee Sali yang langsung laris manis usai menjadi top scorer Piala AFF 2010.

"Dari Piala AFF kehidupan saya berubah drastis, banyak tawaran dari klub luar negeri seperti Thailand dan Indonesia," tutur Safee.

Meski menjadi momok Indonesia, nama Safee juga melekat bagi pecinta sepak bola Tanah Air.

Ia sempat bermain untuk Pelita Jaya pada 2011-2013 dengan torehan 27 gol dari 42 penampilan.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Youtube.com

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

TERPOPULER