Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Swansea City sedang berburu calon pelatih baru yang akan mempengaruhi masa depan Nathan Tjoe-A-On di Liga Inggris.
Nathan Tjoe-A-On patut khawatir dengan kariernya di level klub.
Bek kiri kelahiran Belanda itu menikmati periode mengesankan saat membela timnas Indonesia, tetapi tidak saat bersama klub.
Ia mengumpulkan 10 caps bersama timnas Indonesia sejak debut pada Maret lalu, juga tujuh penampilan bersama timnas U-23.
Namun di level klub, ia hanya mencicipi tujuh penampilan sejak awal musim lalu!
Empat penampakan di klub tersebut terjadi saat dipinjamkan ke Heerenveen pada paruh akhir 2023/24.
Sisa tiga penampilan dicatatkan bersama Swansea City pada Agustus lalu, atau bulan pertama 2024/25.
Sejak saat itu, Nathan praktis menghabiskan enam bulan tanpa pernah bermain di kasta kedua Liga Inggris.
Situasi diperparah dengan kondisi Swansea yang tidak stabil dan harus memecat pelatih.
Baca Juga: Sudah Ada Ole Romeny Tetap Mandul, Pelatih Oxford United Ngeles Dia Bukan Striker Tipe Targetman
Musim lalu hanya dalam enam bulan pertama, Nathan ditangani tiga pelatih berbeda.
Musim ini, Luke Williams dipecat bulan lalu dan digantikan Alan Sheehan sebagai caretaker.
Williams maupun Sheehan sudah tak melibatkan Nathan dalam empat pertandingan terakhir Swansea di Divisi Championship.
Proses pencarian pelatih baru dipimpin oleh direktur olahraga Richard Montague.
Richard Montague mengungkap kriteria yang akan ditetapkan dalam mencari nakhoda The Swans, yang pernah diisi nama sebesar Brendan Rodgers.
"Bagian terpenting dalam identitas kami adalah tentang mendominasi bola," ucap Montague di Wales Online.
Pelatih semacam Sam Allardyce atau Jose Mourinho tak akan masuk kriteria ini.
Montague menjelaskan, sang pelatih baru harus bisa berhubungan baik dengan pemain dan suporter.
"Hal yang penting bagi saya adalah kami mencari seseorang yang, selain memiliki hal vital seperti karakter," ujarnya.
Baca Juga: Gelandang Penggendong PSIM Ternyata Bestie-nya Ragnar Oratmangoen Sejak Junior di Liga Belanda
"Bagaimana dia berhubungan dengan pemain dan berhubungan dengan suporter, dan bagaimana dia sebagai pemimpin sebuah klub sepak bola."
Berbeda dengan Oxford United yang dimiliki bos Indonesia, tak ada keistimewaan yang dipunyai Nathan di Swansea.
Ole Romeny dan Marselino Ferdinan mendapat "bekingan" bos Indonesia, sedangkan Nathan tidak.
Jadi, tampaknya Nathan si rupawan harus berjuang sendiri di Swansea City.
| Editor | : | Najm Ula |
| Sumber | : | walesonline.co.uk |