BOLANAS.COM - Ole Romeny banjir pujian usai mencetak gol pertama Oxford United, Marselino Ferdinan tak kunjung dipilih ke tim utama.

Dua pemain timnas Indonesia di Oxford United menjalani realitas berbeda.

Pemain Indonesia yang bergabung belakangan, Ole Romeny, langsung memberi dampak di Liga Inggris.

Romeny mencetak gol debut saat Oxford United menjamu Coventry City pada Sabtu (1/3/2025).

Penyerang kelahiran Belanda itu mencetak gol pembuka The U's, tetapi Coventry besutan Frank Lampard tetap menang 2-3.

Usai laga tersebut, pelatih Gary Rowett menyanjung kualitas yang dibawa Romeny.

"Saya pikir dia terlihat cerah dan menghubungkan permainan dengan baik bagi kami," tutur Rowett di Oxford Mail.

"Saya rasa dia menemukan area-area bagus, dan dia punya peluang lain saat kiper membuat penyelamatan fantastis."

"Gol pertamanya akan berefek bagus baginya, dan dia menunjukkan bisa menciptakan momen kreatif."

Baca Juga: Hasil Liga 1 - Diwarnai Gol Kontroversial, PSS Sleman Dipermalukan Barito Putera di Kandang

Setelah hampir dua bulan beradaptasi di Liga Inggris, Romeny kini mulai sanggup menggendong tim.

Sementara itu pemain Indonesia yang lebih dulu bergabung, Marselino Ferdinan, belum menunjukkan dampak yang sama.

Romeny hanya butuh dua bulan, tetapi Marselino sudah enam bulan di sana.

Pemain jebolan Persebaya itu paling banter hanya bermain satu kali di Piala FA melawan klub kasta bawah.

Di luar itu, ia hanya empat kali muncul di skuad pertandingan Oxford United di Divisi Championship.

Selebihnya, pihak Oxford lebih sering memainkannya di tim U-21.

Dalam konten dokumenter Oxford tentang Marselino di kanal Youtube klub, terungkap sang wonderkid punya kekurangan.

"Untuk saya kalau misalnya waktu di Oxford kita sempat meeting dengan asisten pelatih soal kekurangan saya."

"Khususnya kekurangan, jadi kita ada meeting kekurangan aku ada di out of position," kata Marselino Ferdinan.

Baca Juga: Huistra Musim Lalu, Riekerink Musim Ini, Kluivert Bos Timnas: Pelatih Belanda Sedang Kuasai Sepak Bola Indonesia

"Jadi aku kembangin di situ (terkait kekurangan)."

Marselino tampaknya butuh waktu cukup lama untuk menutupi kekurangan itu.

Malah terdapat skenario jika skill set Marselino tak akan pernah mencapai level Divisi Championship.

Jika itu terjadi, ia tampak harus realistis dan menatap masa depan di klub lebih rendah.

Baca Juga: PSS dalam Bahaya Besar Degradasi, PSIM Sudah Naik Kasta, Derbi Jogja di Liga 1 Batal Terjadi Musim Depan?