BOLANAS.COM - Entah mimpi apa Cesc Fabregas dan Dele Alli semalam. Ulah keduanya mempermalukan dan merugikan klub milik orang Indonesia, Como 1907.

Mereka harus menjalani laga tandang Serie A Liga Italia 2024-2025 pekan ke-19 di markas AC Milan, San Siro, Sabtu (15/3/2025) atau Minggu dini hari WIB, dengan penuh kesedihan.

Dengan target besar bisa tetap bertahan di Liga Italia musim depan, Como datang dengan mengusung misi meraih poin.

Tentu saja, misi itu sangat tak mudah, mengingat mereka hanya mampu meraih sebiji poin dari dua laga terakhirnya menghadapi Venezia dan AS Roma.

Ternyata, tren negatif benar-benar masih menjadi awan hitam yang menutupi pasukan Cesc Fabregas itu dalam lawatannya ke kandang AC Milan.

Baca Juga: Bos Indonesia Bangun Stadion Baru untuk Como, Bakrie dan Thohir Gak Mau Kalah buat Oxford United

I Lariani dipaksa menyerah 1-2 oleh I Rossoneri.

Padahal Como sempat leading 1-0 di babak pertama.

Como sempat unggul lebih dulu melalui gol Lucas Da Cunha pada menit ke-33.

Skor positif tersebut tetap terjaga hingga turun minum.

Da Cunha kembali mempersembahkan gol buat Como pada menit ke-49.

Akan tetapi, gol keduanya itu dianulir wasit setelah dicek ulang oleh VAR dengan keputusan offside lebih dulu.

Pada babak kedua, AC Milan bangkit dan berhasil mengejar ketertinggalan.

Dua gol balasan berhasil bersarang ke gawang Jean Butez yang membuat Milan berbalik unggul 2-1.

Christian Pulisic dan Tijjani Reijnders bergantian mencetak gol pada menit ke-53 dan 75.

Milan akhirnya menang 2-1 dan Como harus pulang bukan hanya dengan kekalahan, melainkan juga kerugian sangat besar. 

Sebab, klub milik orang Indonesia melalui Grup Djarum itu kehilangan Dele Alli pada menit ke-91.

Debut mantan gelandang serang Tottenham Hotspur dan Everton itu berubah menjadi horor seketika hanya dalam tempo 10 menit setelah masuk pada menit ke-81.

Pelanggaran kerasnya terhadap Ruben Loftus-Cheek membuahkan kartu merah langsung dari sang pengadil lapangan.

Tidak hanya itu, Cesc Fabregas sebagai juru taktik Como juga diusir oleh wasit.

Baca Juga: Puja-puji Media Italia untuk Proyek Indonesia, Como 1907 Salip Duo Milan Bangun Stadion Baru nan Estetik!

Hasil buruk tersebut sangat disesali oleh Fabregas.

Fabregas sangat menyesal terkena kartu merah dan mengakui dirinya adalah pecundang dalam laga tersebut.

Pelatih asal Spanyol tersebut awalnya senang karena melihat anak-anak asuhnya bermain baik sepanjang pertandingan.

AKan tetapi, kejadian di atas lapangan yang melibatkan Dele Alli dan dirinya memperlihatkan mentalitas Como.

X.COM/ACMILAN

AC Milan berhasil meraih kemenangan comeback 2-1 atas Como 1907 dalam lanjutan Liga Italia 2024-2025.

"Kami bermain dengan baik sepanjang pertandingan," ujar Fabregas.

"Dua momen ajaib, itulah mengapa para pemain ini berharga 60 juta dan bermain untuk Milan."

"Pertandingan yang luar biasa, sebut saja saya pecundang, meskipun saya telah memenangi banyak hal dalam hidup saya, tetapi biarkan saya kalah seperti ini."

"Hal ini sudah terjadi beberapa kali di musim ini, mungkin mentalitas saya memang pecundang," ungkapnya.

Akibat kekalahan ini, Como masih terseok-seok di posisi ke-13 dengan 29 poin dari 29 pertandingan.

Mereka hanya unggul 7 poin dari zona degradasi, sedangkan AC Milan naik ke urutan ketujuh dengan 47 poin.

Grup Djarum telah menggelontorkan banyak uang untuk Como sejak promosi dari Serie B agar bisa berprestasi atau minimal bertahan di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Italia.

Masih ada sembilan pertandingan lagi di Serie A Italia musim ini.

Menurut jadwal terdekat seusai jeda FIFA matchday, 29 Maret 2025, Como akan menjamu Empoli, penghuni zona degradasi urutan ke-18.