Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Robert Alberts menyatakan Persib Bandung tak bisa menikmati kemewahan seperti yang dirasakan klub-klub yang bermarkas di Yogyakarta di Liga 1 2020.
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, menyatakan klub asuhannya berada dalam posisi merugi pada sisa musim Liga 1 2020.
Robert Alberts mengkhawatirkan skuat Persib Bandung yang berpotensi tertinggal dalam hal recovery kelelahan akibat kewajiban bertandang melalui jalur darat.
Seperti diketahui, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memang melarang penggunaan pesawat terbang sebagai moda transportasi klub-klub Liga 1.
Baca Juga: Jelang Liga 1 2020, Persela Kehilangan Satu Pemain Asing Andalan
Demi melaksanakan kebijakan tersebut, PSSI dan PT LIB sampai meminta klub-klub luar Jawa untuk berpindah markas ke pulau Jawa.
Untuk itu, Yogyakarta kini penuh sesak oleh sejumlah klub Liga 1 yang akan mengarungi sisa musim Liga 1 2020.
Paling tidak terdapat enam klub yang sudah mendaftarkan diri untuk berkandang di Yogyakarta, yaitu di Stadion Sultan Agung dan Stadion Bantul.
Enam tim tersebut meliputi PSS Sleman, Persiraja Banda Aceh, Borneo FC, dan PSM Makassar (untuk Stadion Maguwoharjo), serta Bali United dan Persija Jakarta (untuk Stadion Sultan Agung).
Baca Juga: Tak Hanya Shin Tae-yong, Pelatih Vietnam Juga 'Semprot' Pemain Saat Latihan
Manajemen Persib Bandung sendiri telah menyatakan akan tetap bermarkas di Bandung.
"Keuntungan bermain di kandang, tentu pemain akan merasa lebih nyaman, tetap tinggal di Bandung," ujar Robert Alberts dikutip dari Warta Kota (22/8/2020).
Secara geografis, Persib Bandung akan jadi salah satu dari tiga klub Liga 1 2020 yang bermarkas di sisi barat pulau Jawa, yaitu Persita (Tangerang) dan Tira-Persikabo (Bogor).
Robert pun mengungkap kerugian yang akan diderita Persib dengan keputusan itu.
"Tidak untungnya adalah ada banyak perjalanan yang harus kami lakukan menggunakan bus dan rata-rata harus menempuh perjalanan 12 jam untuk bertanding," terangnya.
Robert mengkhawatirkan terbatasnya waktu recovery untuk anak asuhnya.
"Ditambah kami harus mulai bersiap untuk pertandingan berikutnya," tukasnya.
Di lain pihak, klub-klub yang bermarkas di Yogyakarta justru akan mendapat keuntungan.
"Untuk tim yang tinggal di Yogyakarta bisa mengurangi perjalanan, tapi bagi kami cenderung lebih banyak waktu yang ditempuh untuk perjalanan," tandasnya.
Baca Juga: Ramai Dituntut soal Gaji Pemain, Manajemen Persis Solo Belum Bisa Beri Kepastian