Skandal di Liga 1 2020, Pelatih Persib Ungkap Mayoritas Klub Tolak Bursa Transfer Dibuka

By Mukhammad Najmul Ula, Kamis, 24 September 2020 | 15:30 WIB
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, saat memimpin timnya latihan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung.

BOLANAS.COM - Robert Alberts mengungkap mayoritas klub Liga 1 2020 sebenarnya menolak bursa transfer dibuka lebih awal.

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, kembali menyuarakan kegelisahan terkait dibukanya bursa transfer Liga 1 2020.

PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memang baru saja memutuskan membuka bursa transfer Liga 1 2020, terhitung 21 September hingga 18 Oktober 2020.

Robert Alberts mengungkapkan, mayoritas klub Liga 1 2020 sebenarnya menyatakn tidak setuju rencana membuka bursa transfer lebih awal.

Baca Juga: Terusir dari Stadion Gajayana, Persipura Incar Kandang Arema FC

Klub-klub Liga 1 2020 sebenarnya baru dijadwalkan melakukan pendaftaran pemain baru pada tengah musim, yakni Desember mendatang.

Namun, PSSI belakangan membuka jendela transfer lebih awal atas alasan pandemi Covid-19.

Pelatih Persib Robert Alberts adalah satu dari sekian figur yang mempertanyakan keputusan itu.

Robert Alberts mencurigai terdapat sejumlah klub yang memaksakan bursa transfer kembali dibuka agar bisa mendaftarkan pemain asing baru.

"Dari informasi yang saya dapat, ada tiga klub yang mencoba mengorganisir bursa transfer," ucapnya dikutip Antara (23/9/2020).

Baca Juga: Bursa Transfer Dibuka, Arema FC Segera Datangkan Tiga Pemain Asing Baru

"Dan tiga tim ini adalah tim yang mendapat pemain Brasil yang mana semua sudah tahu tentang mereka," ungkapnya.

Lebih lanjut, Robert juga mengingatkan telah terdapat voting yang digelar PT LIB dalam manager meeting pada Senin (21/9/2020).

Voting itu bertujuan menentukan keputusan penamabahan pemain asing baru sebelum Liga 1 2020 dimulai pada 1 Oktober.

"Ini semuanya tidak logis," geram Robert dikutip Kompas.com (23/9/2020).

Hasil voting itu menunjukkan mayoritas klub Liga 1 menolak penambahan pemain asing baru.

"Terlebih ketika melakukan voting pada pertemuan terakhir di Bandung hari Senin lalu, 8 dari klub tidak setuju (bursa transfer dibuka)," jelasnya.

"Tujuh tim memilih setuju dan tiga tim netral," lanjutnya.

Dari hasil voting itu, perolehan suara jelas lebih banyak dimiliki klub yang tidak setuju bursa transfer dibuka.

"Dalam voting, ketika suara terbanyak menang, seharusnya tidak ada transfer window," tegas Robert.

"Kalau sekarang keputusannya seperti itu, kenapa harus ada voting? itu menyisakan banyak pertanyaan soal sepak bola Indonesia," pungkasnya.

Baca Juga: Timnas U-19 Tampil Heroik di Kroasia, Shin Tae-Yong Ungkap Kata Motivasi di Ruang Ganti