Empat Amunisi Eropa di Timnas U-19 Asuhan Shin Tae-Yong dan Kelebihannya

By Mukhammad Najmul Ula, Jumat, 23 Oktober 2020 | 07:00 WIB
Aksi Elkan Baggott saat membela timnas U-19 Indonesia pada laga uji coba melawan Makedonia Utara, Minggu (11/10/2020).

BOLANAS.COM - Shin Tae-Yong memanggil empat pemain blasteran dalam pemusatan latihan timnas Indonesia U-19 di Kroasia.

Pelatih tim nasional Indonesia U-19, Shin Tae-Yong, dikenal menyukai para pemain blasteran Eropa.

Saat timnas Indonesia U-19 melakoni pemusatan latihan di Kroasia, Shin Tae-Yong tercatat memanggil empat pemain keturunan.

Empat pemain keturunan di timnas Indonesia U-19 tersebut meliputi Jack Brown, Elkan Baggott, Kelana Mahessa, dan Luah Mahessa.

Baca Juga: Wacana Liga 1 2020 Mulai dari Nol, Robert Alberts: Tidak Adil Bagi Persib

Jack Brown menjadi pemain yang paling awal bergabung, yakni sejak TC di Jakarta pada bulan Agustus.

Kemudian, Elkan Baggott menyusul pada jeda internasional bulan Oktober, walau sempat sebentar mengikuti TC di Jakarta.

Terakhir, kakak beradik Kelana Mahessa dan Luah Mahessa menyusul hanya beberapa hari jelang laga menghadapi Hajduk Split (20/10/2020).

Ke depan, Shin Tae-Yong mengaku masih akan memanggil pemain keturunan pada TC timnas U-19 berikutnya.

Baca Juga: Rahasia Jack Brown Jadi Top Scorer Timnas U-19: Rajin Sholat dan Kerja Keras di Latihan

Berikut analisis kelebihan dan dampak positif empat pemain blasteran di atas pada performa timnas Indonesia U-19:

Jack Brown

Jack Brown menjadi "kelinci percobaan" Shin Tae-Yong dengan dipasang sebagai striker walau berposisi asli sebagai gelandang.

Insting mencetak gol Jack Brown jelas di atas rata-rata pemain lokal, mengingat ia sudah mencetak tiga gol meski lebih banyak beraksi dari bangku cadangan.

Elkan Baggott

Dengan postur 196 cm, Elkan Baggott bisa menjadi solusi bagi lini belakang yang dipenuhi pemain lokal minim pengalaman.

Ketenangan dan kemampuan membaca permainan yang ditempa di Liga Inggris tampak mampu membuat Elkan Baggott mendapat garansi starter dari Shin Tae-Yong.

Kelana Mahessa

Kelana Mahessa memiliki latar belakang berbeda dari dua pemain di atas, mengingat ia merupakan didikan sepak bola Jerman.

Pada laga melawan Hajduk Split, ia bisa membuktikan mampu menjadi gelandang jangkar yang memiliki sentuhan dan decision making lebih bagus daripada pemain lokal.

Luah Mahessa

Tampil cuma sebagai pengganti pada laga melawan Hajduk Split membuat penampilan Luah Mahessa belum bisa dilihat secara optimal.

Akan tetapi, ia sempat menunjukkan kemampuan tendangan lob jarak jauh, yang sayangnya masih mampu ditepis kiper lawan.

Pada wawancara sesudah laga, Luah juga menunjukkan ia memiliki pemahaman taktik di atas rata-rata pemain lokal.

Baca Juga: Stadion Mattoanging Dirubuhkan, PSM Bakal Punya Markas Baru pada 2022