BOLANAS.COM - Marc Klok hanya "diizinkan" berjumpa skuat Persib satu kali seturut kebijakan PPKM Darurat.
Pemain baru Persib Bandung, Marc Klok, menjalani start kurang mulus bersama klub anyarnya.
Marc Klok sejatinya hendak melakoni proses adaptasi dengan skuat Persib Bandung melalui sesi latihan bersama rekan barunya.
Namun, Marc Klok hanya sempat satu kali mengikuti sesi latihan Persib Bandung pada Jumat (2/7/2021).
Baca Juga: Saingi Koneksi Belanda di Persib, Arema FC Segera Tuntaskan Revolusi Portugal
Sesi latihan tersebut merupakan kemunculan perdana Klok dalam balutan seragam Maung Bandung.
Sebelumnya, Klok mengejutkan publik dengan menyeberang dari Persija Jakarta menuju Persib.
"Senang sekali, ini klub besar," ucap gelandang berusia 28 tahun itu usai latihan (7/2/2021).
Baca Juga: Soal Boaz Solossa, Legenda Persipura: Jangan Gantung Pemain karena Indisipliner!
"Saya bicara dengan semua pemain, harus baik komunikasi dengan semua pemain," imbuhnya.
Sesi latihan perdana Klok bersama Febri Hariyadi dan kawan-kawan tersebut rupanya menjadi sesi "terakhir" skuat Persib.
Dimulai Sabtu (3/7/2021) hari ini, pelatih Robert Alberts menerapkan latihan individu di rumah masing-masing pemain.
Program latihan tersebut terpaksa dilakukan seturut kebijakan PPKM Darurat yang diberlakukan pemerintah Indonesia.
Klok pun terpaksa menunda adaptasi dengan rekan-rekan barunya.
"Program latihan individu, pemain memberikan laporan video latihan mereka," terang Robert di laman resmi klub (3/7/2021).
"Mudah-mudahan selama lockdown (PPKM) saat ini, program latihan berjalan lancar," imbuhnya.
PPKM Darurat akan berlangsung pada 3 Juli hingga 20 Juli mendatang.
"Pemain harus disiplin dalam melakukan protokol kesehatan," tandasnya.
Nasib serupa juga dialami gelandang asing Persib asal Palestina, Mohammed Rashid.
Mohammed Rashid baru berkeringat bersama skuat Persib pada Kamis (1/7/2021), atau sehari sebelum Klok.
Adapun Liga 1 dan Liga 2 2021 disebut bakal bergulir pada akhir Juli mendatang.
Baca Juga: Heboh Istri Marc Klok Protes PPKM Darurat dan Tolak Vaksinasi di Indonesia