Dua Hari Beruntun, Kualitas Liga 1 Merosot Gara-gara PT LIB Paksa Main Persebaya dan Persikabo

By Najmul Ula, Jumat, 4 Februari 2022 | 09:33 WIB
Penyerang Bali United Ilija Spasojevic usai mencetak gol ke gawang Persikabo 1973 (3/2/2022).

"Di bangku cadangan ada Akbar yang tidak pernah latihan lima hari terakhir, kemudian ada (juga) Rendi dan Dicky," imbuhnya.

Laga tersebut berakhir dengan ketidakmampuan Persebaya mencetak gol dan keengganan PSIS bermain menyerang, skor akhir 0-0.

24 jam berselang, Kamis (3/4/2022), giliran Persikabo yang menjadi "budak kompetisi" dengan kondisi lebih parah.

Sebelum laga, Persikabo mengumumkan cuma memiliki 10 pemain fit untuk menghadapi Bali United, dengan lima pemain dibebat cedera dan tujuh pemain terjangkit Covid-19.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Persebaya (@officialpersebaya)

Namun, PT LIB memerintahkan Persikabo untuk bermain lantaran pemain cedera tak bisa dijadikan alasan untuk menunda laga.

Alhasil, Persikabo menjadi bulan-bulanan Bali United yang mengincar pos puncak klasemen.

Bali United berulang kali mendapat peluang pada babak pertama, meskipun cuma menghasilkan tiga gol.

Pada babak kedua, Bali United tampak tak berminat menambah gol lagi.

Baca Juga: Pentolan Bola Malaysia Puji Liga 1 karena Timnas Indonesia Bisa Berprestasi di Piala AFF Tanpa Striker Tajam

Pelatih Persikabo Liestiadi menuding pemaksaan PT LIB di atas berakibat menurunnya kualitas kompetisi.

"Jadi dalam hal ini sebenarnya kami kecewa kepada PT LIB karena semangat kompetisi di kami tidak ada lagi," sesalnya (2/2/2022).

"Bagaimana bisa meningkatkan kualitas liga dengan kompetisi seperti ini," tandasnya.

PT LIB dilaporkan meminta klub untuk memainkan pemain akademi untuk menambah jumlah pemain agar Liga 1 bisa terus berlanjut.

Baca Juga: PSSI Hanya Pikirkan Jangka Pendek, Cuma 6 Pemain Timnas U-23 Bisa Tampil di Piala Dunia U-20 2023