Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Sance Lawita mendapatkan hukuman delapan pekan diparkir akibat ketidaktegasan di Liga 1, Koko Ari absen panjang dan Kei Hirose cuma dihukum kartu kuning.
PSSI merespons sekian banyak laporan "ketidakbecusan" wasit di Liga 1 2022/23 dengan menghukum para pengadil yang digugat.
Pada Minggu (21/8/2022), PSSI merilis daftar 18 wasit yang mendapat hukuman "pembinaan khusus tanpa tugas" untuk para wasit "bermasalah".
Salah satu insiden yang menuai sorotan adalah tekel berbahaya Kei Hirose kepada Koko Ari Araya pada laga Borneo FC kontra Persebaya Surabaya.
Pada laga yang digelar Jumat (19/8/2022) itu, Kei Hirose menerjang kaki Koko Ari Araya dengan kaki terbuka dan tinggi.
Tekel tersebut mengarah ke tulang kering Koko Ari, dan langsung membuat bek kanan Persebaya tersungkur dan harus ditandu ke luar lapangan.
Meski begitu, wasit Sance Lawita yang berlisensi FIFA itu cuma mengeluarkan kartu kuning.
Pelatih Persebaya Aji Santoso terang-terangan mengutuk Kei Hirose usai insiden mengerikan itu.
"Saya cukup kecewa dengan wasit yang tidak tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh Kei Hirose kepada Koko Ari," ujar Aji.
"Itu sekarang mungkin kaki Koko Ari patah karena dia tidak bisa berjalan, Kei Hirose sepertinya tidak berpikir kalau cedera itu suatu saat menimpa dirinya."
"Kasihan masa depannya (Koko Ari), kasihan juga keluarganya," sesal Aji.
PSSI melalui Komite Wasit yang dipimpin Ahmad Riyadh lantas menilai wasit Sance Lawita memang tidak bersikap tegas.
Dalam dokumen rekap pembinaan wasit yang dirilis PSSI, Sance Lawita tertulis "lalai" menerapkan keputusan tegas.
Sance Lawita yang sempat memimpin laga uji coba timnas Indonesia kontra Timor Leste pada Januari lalu itu kini harus rela dihukum tak bertugas.
Dalam rilis tersebut, Sance Lawita dihukum delapan pekan tak boleh meniup peluit, atau baru bisa bertugas pada pekan ke-16.
"Hanya memberikan kartu kuning yang semestinya kartu merah," demikian keterangan PSSI.
"Pemain Borneo FC melanggar pemain pemain Persebaya dengan tenaga berlebihan, menerjang tulang kering dengan telapak kaki dengan kekuatan penuh."
PSSI memang menghukum Sance Lawita selama delapan pekan, tetapi Koko Ari Araya sebagai pihak yang paling dirugikan barangkali akan absen lebih lama.
Sementara itu, Kei Hirose selaku pihak yang bersalah tak menerima konsekuensi apa pun mengingat cuma dihukum kartu kuning.
PSSI tampak perlu memperkenalkan pengadilan di luar pertandingan untuk menghukum pemain yang lolos dari jeratan wasit saat pertandingan.