Aji Santoso Benar, Liga 1 Adalah Kompetisi Terkejam Jika Melihat Roda Nasib Eduardo Almeida di Arema FC

By Najmul Ula, Selasa, 6 September 2022 | 09:38 WIB
Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana dan pelatih Eduardo Almeida

Pada laga pertama musim ini, Adilson Maringa dan kawan-kawan langsung digasak 9-3 oleh Borneo FC yang dikalahkan di final Piala Presiden.

Klub-klub Indonesia memang terkenal bersumbu pendek dan doyan memecat pelatih, sehingga itu pula nasib yang menimpa Almeida.

Adapun manajemen Arema FC memilih kata "mengistirahatkan" lantaran mengklaim masih menggaji Almeida.

"Mengistirahatkan untuk tidak memimpin latihan dan memimpin di lapangan ketika match," ujar manajer Ali Rifki (6/9/2022).

"Arema FC masih berkewajiban penuh untuk menggaji Almeida sesuai kontrak," tegasnya.

Kenangan menjuarai Piala Presiden seakan tak berbekas, dan Arema FC harus melanjutkan musim ini tanpa pelatih yang membawa gerbong pemain.

Perlu diketahui, seluruh pemain asing Arema FC sejak musim lalu datang dari rekomendasi Almeida.

Carlos Fortes (yang sudah pindah ke PSIS Semarang), Sergio Silva, dan Abel Camara datang dari pasar Portugal, sedangkan Renshi Yamaguchi merupakan pemain lama sang pelatih di Thailand.

Baca Juga: Klasemen Liga 1 - Borneo dan PSM Kehabisan Bensin, Madura United Kembali ke Puncak

Pemecatan (atau pengistirahatan) Almeida membuktikan ucapan Aji Santoso bahwa Liga 1 adalah kompetisi paling kejam.

"Memang kalau kita lihat berita-berita kompetisi di mana pun, jujur kompetisi di Indonesia ini paling kejam," ujar Aji (1/9/2022).

"Sepak bola memang seperti itu walaupun agak kejam di Indonesia daripada di negara lain."

Arema FC kini akan ditangani pelatih caretaker Kuncoro.

Baca Juga: Baru 4 Bulan Gabung Persib, Rachmat Irianto Akui Terkejut usai Ditunjuk Luis Milla Jadi Kapten