Melihat Sendiri Empat Orang Meregang Nyawa di Ruang Ganti, Javier Roca: Polisi Melampaui Batas!

By Najmul Ula, Senin, 3 Oktober 2022 | 19:20 WIB
Pelatih Arema FC, Javier Roca.

Javier Roca yang berasal dari Cile kemudian menerangkan peristiwa itu, dengan momen tragis penonton masuk ke ruang ganti untuk minta tolong.

"Yang paling mengerikan saat korban masuk (ke ruang ganti) untuk dirawat oleh tim dokter," ujar Roca kepada media Spanyol Cadena Ser (2/10/2022).

"Sekitar 20 orang masuk dan empat meninggal, ada suporter yang meninggal di pelukan pemain," tuturnya.

Kekacauan itu tak akan terjadi andai polisi tak terburu-buru melepas gas air mata ke arah tribun, tempat di mana suporter duduk tak bersalah.

Cadena Ser sendiri mengutip jumlah korban jiwa mencapai 174 orang. 

"Saya kira polisi melampaui batas, meskipun saya tidak di lapangan (karena berada di ruang ganti) dan tidak merasakan (gas air mata)," terang Roca.

"Melihat gambar-gambar itu, mungkin mereka bisa menggunakan cara lain (untuk meredam massa)."

"Ini adalah stadion yang terpencil dan kami berada di kota yang relatif kecil, sehingga tidak ada cukup ambulans yang tiba tepat waktu," tandasnya.

Baca Juga: Egy Maulana Vikri Main 47 Menit dan Buat Bek Lawan Kena Kartu, Pelatih Zlate Moravce Nyatakan Ia Bukan Solusi

Javier Roca dan segenap skuat Arema FC mengunjungi Stadion Kanjuruhan pada Senin (3/10/2022) siang untuk mengenang peristiwa itu. 

Kapolri Listyo Sigit Prabowo telah mencopot Kapolres Malang Ferli Hidayat dari jabatannya, buntut dari tragedi ini.

Pemerintah Indonesia juga telah membentuk tim gabungan pencari fakta yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD.

Baca Juga: Soal Tragedi Kanjuruhan, Media Inggris: Otoritas Sepak Bola Indonesia (PSSI) Inkompeten, Korup, dan Salah Urus