Arema FC Ditolak Bumi, Diusir di Lima Kota dan Kini Suporternya Mengusir dari Kota Sendiri

By Najmul Ula, Selasa, 17 Januari 2023 | 13:14 WIB
Penembakan gas air mata dilakukan saat terjadi kericuhan suporter Arema FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

BOLANAS.COM - Arema FC seakan tak diizinkan lagi hidup di bumi usai Tragedi Kanjuruhan, Aremania minta klub menarik diri dari Liga 1.

Arema FC terlihat tak punya masa depan di sepak bola Indonesia, jika melihat sikap Aremania dan penolakan di banyak kota.

Klub berjuluk Singo Edan merupakan klub paling terdampak langsung Tragedi Kanjuruhan, jika tak mau disebut sebagai pemicu insiden tragis itu.

Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober silam itu menewaskan 135 orang, semuanya merupakan suporter Arema FC.

Baca Juga: Piala AFF - Banyak Pemain Absen karena Turnamen Tak Masuk Kalender FIFA, Infantino Malah Hadir di Partai Final

Akibat tragedi itu, Liga 1 2022/23 sempat terhenti selama dua bulan, lalu berlanjut dalam sistem bubble tanpa penonton.

Liga 2 dan Liga 3 bahkan mendapatkan dampak lebih menyedihkan, yaitu terpaksa dihentikan dan dianggap null and void.

Belum selesai di situ, Arema FC tak bisa melanjutkan Liga 1 dengan tenang saat kompetisi bergulir normal kembali dengan sistem kandang tandang.

Hingga menjelang pekan ke-19 Liga 1 2022/23, klub milik Iwan Budianto belum memiliki kandang pengganti Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Thailand Juara Lagi, PSSI Ambil Langkah Mundur Putuskan Liga 1 Tanpa Degradasi dan Liga 2 Dibubarkan