Thomas Doll Akui Persija Melorot karena Digembosi, Tapi Juga Murka Akibat Tim Pelapis Tak Punya Mentalitas Juara

By Najmul Ula, Rabu, 29 Maret 2023 | 16:19 WIB
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, sedang memberikan intruksi kepada para pemainnya dalam laga pekan ke-26 Liga 1 2022 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (22/2/2023).

BOLANAS.COM - Thomas Doll mengkritik pihak eksternal dan internal untuk menjelaskan kemerosotan Persija Jakarta, gagal mengejar PSM Makassar.

Persija Jakarta gagal memenuhi ekspektasi suporternya untuk menjuarai Liga 1 2022/23, atau setidaknya menempel ketat PSM Makassar.

Persija Jakarta harus memupus impian juara setelah takluk dari Persita Tangerang pada laga tunda Liga 1, Selasa (28/3/2023) malam.

Kekalahan 0-1 dari Persita membuat Persija secara matematis tak mungkin untuk mengejar poin PSM Makassar.

Baca Juga: Indonesia Hampir Kalah dari Burundi, Semua Gara-gara Yance Sayuri Cedera dan Marc Klok Buang Free Kick

PSM saat ini kukuh di puncak klasemen dengan 69 poin, sementara Macan Kemayoran teronggok di peringkat tiga dengan 54 poin.

Padahal, Persija dan PSM sempat berada di poin yang sama pada pekan kedua atau setelah pekan ke-23.

Macan Kemayoran tak bisa menyaingi laju PSM, lantaran cuma memperoleh 2 menang, 1 imbang, dan 4 kalah dalam tujuh laga terakhir.

Untuk menjelaskan kemerosotan tersebut, suporter Persija mafhum tim kesayangannya digembosi sekaligus dihujani cedera.

Baca Juga: Shayne Pattynama Nonton di Tribun, Ia Saksikan Shin Tae-yong Kelimpungan Mainkan 3 Bek Kiri Tak optimal

Penggembosan dilakukan oleh PSSI, yang memanggil paling banyak delapan pemain dalam sekali waktu untuk kepentingan timnas Indonesia U-20.

Adapun badai cedera menimpa pemain terpenting di tim, yaitu bergantian menghampiri empat pemain asing.

Hanno Behrens dan Abdulla Yusuf Helal bahkan dipastikan absen hingga akhir musim akibat penyakit ginjal dan perut.

Thomas Doll mengungkap timnya seharusnya bisa mempertahankan laju kemenangan andai tak digembosi dan tak diganggu cedera.

"Harapannya kami bisa bermain selalu dengan komposisi tim yang sama dan tidak selalu terpaksa untuk mengubah hal tersebut," ucap Doll (27/3/2023).

"Jika keadaan demikian (turun dengan tim terbaik) kami pasti bisa membawa Persija kembali juara, itu target kami," tegasnya.

Pernyataan di atas adalah Thomas Doll versi lembut, sedangkan versi murkanya dapat dilihat dalam berbagai pernyataan pedas kepada Shin Tae-yong dan PSSI.

Namun perlu dicatat, semua kekurangan Persija di atas dapat dilalui dengan baik andai tim pelapis mampu memainkan perannya.

Baca Juga: Tren Terkini Scouting Eropa, Batalnya Piala Dunia U-20 Tak Berpengaruh bagi Peluang Abroad Hokky Caraka Dkk

Nyatanya, para pemain cadangan seakan "kena mental" setelah para pemain inti bertumbangan dan para wonderkid dipanggil timnas.

Thomas Doll berkali-kali menyatakan Persija seperti kekurangan energi dengan cuma menurunkan pemain lokal.

Mentalitas juara yang dimiliki tim inti, rupanya tak dimiliki tim pelapis. 

Kapten Andritany Ardhiyasa mengamini kemarahan Thomas Doll tersebut dengan menyebut rekan setimnya seperti kehilangan nyawa.

Padahal, Persija selalu mengawali pertandingan dengan jumlah pemain yang sama (11 melawan 11), jadi seharusnya pemain bisa memberikan energi yang sama dengan pemain inti.

"Thomas Doll layak marah kepada tim pada malam hari ini," sesal Andritany usai ditumbangkan Persita (28/3/2023).

"Saya tak tahu harus berbicara apa karena ini seperti bukan Persija," tegasnya.

Jika Persija yang asli seperti disebut Andritany adalah tim yang diperkuat pemain asing dan pemain U-20, maka The Jakmania tak akan menyaksikannya lagi pada musim ini.

Baca Juga: Hasil FIFA Matchday Klub ASEAN - Indonesia dan Malaysia Kompak Menang, Thailand dan Filipina Tersungkur