Saat itu, Persib memuncaki klasemen dengan 45 poin, diikuti PSM dan Persija dengan 44 poin.
Nyatanya dua tim partisipan El Clasico tak bisa mempertahankan performa, sementara PSM terus memperlihatkan keganasan.
Persib tercatat cuma menambah dua kemenangan dalam tujuh laga sejak 10 Februari hingga 13 Maret.
Persija bahkan menjalani tren lebih buruk, yaitu cuma satu kemenangan dalam lima laga pada 16 Februari hingga 12 Maret.
Saat Persija dan Persib dipertemukan pada 31 Maret, dua tim itu sudah dalam posisi terlempar dari jalur juara dan tak realistis mengejar PSM.
Kemenangan Persija atas Persib (dengan skor 2-0) semakin mempertegas tak ada klub yang bisa menghalangi PSM menjadi juara.
Oleh sebab itu, dua pelatih dari dua tim tak berkeberatan menganggap PSM sebagai tim yang layak juara.
"Mereka (PSM) pantas mendapatkannya," ucap Paul Keenan, pelatih yang menggantikan Thomas Doll semalam (31/3/2023).
"Apalagi mereka masih punya laga sisa," sambungnya.
"Tentu saya ucapkan selamat kepada PSM Makassar yang menjadi juara musim ini," ujar Luis Milla.
"Mereka tim yang konsisten dan memiliki permainan stabil sehingga bisa meraih kemenangan dan akhirnya juara," tandasnya.
Tantangan selanjutnya bagi PSM adalah mempertahankan kerangka tim inti untuk memastikan musim depan mereka masih yang terkuat.