Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Marko Simic bukan lagi striker buas seperti lima tahun lalu, lebih sering absen karena cedera ketimbang tampil 90 menit.
17 klub pesaing memiliki enam pemain asing yang siap dimainkan, sedangkan Persija cuma punya tiga nama impor yang bisa diandalkan!
Hasil teranyar 1-2 melawan Rans Nusantara FC menjadi kulminasi penurunan level Macan Kemayoran.
Kekalahan itu bisa terjelaskan melalui tiga hal: 1) kecerobohan Cahya Supriadi, 2) kartu merah Rizky Ridho, 3) blunder wasit tak mengesahkan gol Witan Sulaeman.
Hasil tersebut membuat Persija hanya berjarak tujuh poin dari klub terakhir di zona degradasi, Arema FC (13 poin).
Persija cuma mengoleksi 20 poin, sedangkan klub paling bawah di luar zona degradasi, Persita Tangerang, sudah meraup 18 poin.
Apabila pekan depan empat tim di bawah Persija meraup poin penuh dan pasukan Doll kalah lagi, mereka bisa terperosok lebih dalam menuju peringkat 15!
Adapun jarak menuju puncak klasemen sudah merentang 12 poin, terlalu jauh untuk mengejar Borneo FC (32 poin).
Beruntung Liga 1 musim ini menerapkan final four, sehingga Persija bisa mengincar tiket terakhir menjadi peringkat empat.
Itu pun dengan tugas berat, lantaran Persib di posisi itu sudah mengoleksi 28 poin, atau berjarak delapan poin.
Menjadi tugas bagi manajemen Persija untuk menyokong Doll dengan materi pemain demi kembali ke papan atas.
"Ini jelas tidak akan mudah (merekrut striker pada tengah musim)," ujar Doll sesudah laga kontra Persis Solo.
"Karena kami lupa melakukan ini pada jendela transfer musim panas."
"Kami memang punya pemain bagus yang bisa menguasai bola, tapi kami juga butuh pemain yang bisa menyelesaikan peluang," keluhnya.
Musim kedua Thomas Doll seharusnya dihabiskan dengan bersaing di top two, tetapi ketidakbecusan manajemen membuat tim ini harus berkutat di papan bawah.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Sandy Walsh Beri Ancaman ke Irak, Timnas Indonesia Bukan Lawan Mudah