Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Media Eropa Ungkit Proyek Indonesia, Como Jadi Penampungan Bintang Buangan dan Talenta Muda Berbakat

By Najm Ula, Minggu, 26 Januari 2025 | 04:30 WIB
Pelatih Como, Cesc Fabregas, dengan salah satu pemain baru yang direkrut pada bursa transfer Januari, Assane Diao.

BOLANAS.COM - Proyek Djarum milik konglomerat Indonesia di Como 1907 mendapat sorotan positif dari media ternama Eropa The Athletic.

Siapa yang menanam dia yang memanen, dan jika melihat Como 1907, maka Indonesia sedang menikmati panen melimpah.

Como 1907 menjalani musim perdana di kasta tertinggi Liga Italia sejak diakuisisi Grup Djarum pada 2019.

Tim berjuluk I Lariani itu kini diasuh legenda timnas Spanyol Cesc Fabregas dan terlihat mapan di Serie A.

Sempat terseok di awal musim, klub yang terkenal akan danau di sebelah stadionnya itu menduduki peringkat 13 dengan 22 poin dari 22 pertandingan.

Dibanding Lecce yang juga punya investor Indonesia atau Venezia yang diperkuat bek Indonesia, Como jauh lebih baik.

Hasil produktif Como sebagai tim promosi itu diulas positif oleh media Eropa, The Athletic.

The Athletic menerbitkan artikel yang membahas performa gemilang Nico Paz sejak dibeli Como dari Real Madrid.

Dalam artikel itu, Grup Djarum yang dimiliki Hartono bersaudara disebut mengambil kebijakan yang tepat sebagai klub "baru".

Baca Juga: TC Ala Indra Sjafri Berbulan-bulan Problem Masih Sama, Timnas U-20 Indonesia Mandul Tanpa Jens Raven

"Kedatangan Fabregas pada Juli adalah langkah terbaru dari proyek Grup Djarum dari Indonesia," tulis Guilermo Rai di The Athletic.

Koreksi untuk The Athletic, Fabregas datang sejak musim sebelumnya sebagai pemain, lalu asisten pelatih, hingga diangkat menjadi pelatih kepala.

"Konglomerat yang dipimpin Hartono bersaudara mengambil alih Como pada 2019 dan saat ini adalah pemilik klub terkaya di Serie A."

Como dianggap sukses memadukan mantan pemain bintang yang sudah terbuang dari level tertinggi, dengan pemain muda yang baru merekah.

"Sejak musim panas lalu, Como sudah memboyong 22 pemain, dan menghabiskan 78 juta euro," tulis The Athletic.

"Itu termasuk Assane Diao (12 juta euro) dari Real Betis, meminjam Maximo Perrone dari Manchester City."

"Mantan kapten Barcelona Sergi Roberto secara gratis, dan mantan bintang Inggris Dele Alli juga gratis setelah beberapa bulan tanpa klub."

Proses perekrutan dilakukan oleh general manager Carlalberto Ludi dengan persetujuan Fabregas.

Adapun Hartono bersaudara selaku pemilik diwakili oleh Mirwan Suwarso di jajaran manajemen.

Baca Juga: Bos Indonesia Doyan Belanja di Pasar Belanda, Oxford United Incar Gelandang Top Ajax Amsterdam

"Gagasannya adalah membawa pemain veteran yang pernah bermain di level top dan (memadukan) dengan pemain muda yang bisa berkembang," tulis The Athletic.

Dibanding klub Eropa milik bos Indonesia lain di Eropa, terdapat satu kekurangan dari Como.

Kekurangan tersebut yaitu belum adanya pemain Indonesia yang ditampung di klub tersebut.

Rekrutan berbau Indonesia hanya ada Emil Audero, yang berdarah Indonesia, tetapi belum menjalani proses naturalisasi. 

Baca Juga: Tak Berkutik Lawan 10 Pemain Yordania, Indra Sjafri Siapkan Rotasi di Timnas U-20 Indonesia

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P