Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pieter Huistra: Pelatih Juara Liga 1 Musim Lalu, Kini Mau Berkubang di Zona Degradasi demi PSS Sleman

By Najm Ula, Rabu, 19 Februari 2025 | 13:20 WIB
Pelatih anyar PSS Sleman, Pieter Huistra.

BOLANAS.COM - Pieter Huistra menerima pekerjaan berat menjadi pelatih PSS Sleman saat klub tersebut berada di ambang degradasi.

Sampai beberapa bulan lalu, Pieter Huistra masih dianggap sebagai kandidat pelatih timnas Indonesia.

Namanya melambung lantaran membawa Borneo FC konsisten berada di papan atas sejak ia tiba pada Februari 2023.

Ia bahkan mampu membawa Borneo FC menjuarai Liga 1 2023/24 babak reguler dengan jarak cukup jauh dari klub di bawahnya.

PT LIB memberi Pesut Etam sebuah trofi, tetapi Liga 1 musim lalu dilanjutkan dengan babak championship.

Skuad Borneo yang mengalami badai cedera pun kehabisan bensin, sehingga kalah dari Madura United (yang kemudian dikalahkan Persib Bandung).

Masa Huistra di klub Kalimantan Timur berakhir bulan lalu saat mereka mengalami krisis hasil.

Dasar pelatih bagus, jasa Huistra langsung dipakai klub Liga 1 lainnya, tetapi kali ini di papan bawah.

Klub tersebut yaitu PSS Sleman, yang kini mendekam di peringkat 17, berjarak satu poin dari zona aman.

Baca Juga: Prediksi Line Up Timnas U-20 Indonesia Vs Yaman - Skuad Terakhir Indra Sjafri Sebelum Dievaluasi PSSI

"Kami dengan senang hati menyambut pelatih baru kami, Pieter Huistra," tulis PSS di akun resmi klub di media sosial.

"Selamat bekerja hadirkan banyak kemanangan untuk Super Elja di sisa musim ini, Coach."

Huistra adalah pelatih permanen ketiga Elang Jawa pada musim ini.

Sebelumnya, terdapat Wagner Luiz yang menangani tim pada awal musim, untuk kemudian dipecat dan digantikan Mazola Junior.

Mazola Junior yang berwatak tegas sempat membawa PSS keluar dari zona degradasi, tetapi belakangan mleyot juga.

Mazola meninggalkan tim dalam keadaan empat kali kalah beruntun, termasuk terbantai 2-6 dari Arema FC pada laga terakhir.

Andai poin PSS tidak dikurangi tiga poin pada awal musim, mereka akan berdiri di luar zona degradasi.

Hukuman minus tiga itu didapat akibat kasus pengaturan pertandingan di Liga 2 2018.

Kembali ke Huistra, ia akan mewarisi skuad yang sangat berbeda dibanding tim penuh bintang Borneo FC.

Baca Juga: Shin Tae-yong Dipecat Usai Hasil Buruk Piala AFF 2024, Indra Sjafri Harusnya Terima Hukuman yang Sama?

Skuad PSS terbilang mumpuni, tetapi tak mendapatkan bimbingan memadai akibat seringnya pergantian pelatih.

Terdapat bintang kawakan seperti Fachruddin Aryanto atau Riko Simanjuntak, ada pula pemain muda Dominikus Dion atau Hokky Caraka.

Mengingat musim depan terdapat PSIM Yogyakarta di Liga 1, degradasi akan menjadi hal memalukan bagi PSS.

Bisakah Huistra menyelamatkan sisi hijau Yogyakarta?

Baca Juga: Liga 2 - Persijap dan PSPS Berebut Satu Tiket Terakhir Promosi, Potensi Tukar Guling Tim Jawa Tengah, Sumatra, dan Yogyakarta

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P