Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Oxford United, Brisbane Roar, dan Como 1907 berpotensi besar menjadi partisipan Piala Presiden 2026.
Piala Presiden 2026 tampak akan menjadi turnamen pramusim terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Sebelumnya, Piala Presiden hanya diikuti klub-klub lokal Liga 1 dan Liga 2.
Musim depan, PSSI berencana mengundang klub yang memiliki pemain Indonesia untuk ikut ambil bagian.
Ketum PSSI Erick Thohir mengungkap Piala Presiden edisi mendatang akan digelar pada Juli 2025.
“Kita mengharapkan pemain-pemain kita yang bermain di klub-klub itu benar-benar bermain, atau paling tidak menjadi pilihan untuk bermain,” kata Erick Thohir.
"Kita sebagai PSSI harus harus memberi penghargaan yang positif bahwa ayo datang ke Indonesia, ayo bangun sepak bola kita bersama-sama,” jelasnya.
"Bisa memberi kesempatan bahwa pemain kita bisa ditonton dengan seluruh suporter yang ada di Indonesia.”
Gagasan itu sangat menarik, tetapi terlalu muluk jika mengundang seluruh klub yang memiliki pemain Indonesia.
Baca Juga: Persijap Jepara Promosi ke Liga 1, Potensi Ada Lima Klub Jateng-Yogya di Kasta Tertinggi Musim Depan
BolaSport.com menghitung terdapat 26 klub asing yang menampung pemain Indonesia saat ini.
Jumlah tersebut terlalu banyak, juga tak semua klub dapat "disetir" PSSI untuk datang ke Indonesia.
Harapan terbaik yaitu mengundang klub yang dimiliki bos Indonesia untuk datang ke Tanah Air.
Presedennya sudah ada, yaitu klub-klub tersebut bisa dipengaruhi kebijakannya oleh bos Indonesia.
Sebagai contoh, Oxford United dibuat menampung dua pemain Indonesia oleh Anindya Bakrie dan Erick Thohir.
Marselino Ferdinan direkrut pada awal musim meski minim pengalaman di Eropa.
Ole Romeny ditebus dengan harga rekor transfer klub pada bursa transfer Januari.
Lebih dari itu, Oxford juga dipaksa melepas Marselino ke Piala AFF 2024, meski saat itu sang wonderkid sedang dalam streak masuk tim utama.
Brisbane Roar juga demikian, lantaran mereka dimiliki Grup Bakrie selama lebih dari satu dekade.
Baca Juga: Antisipasi Teror Lagu Bayar Polisi, Bhayangkara FC Siapkan Mental Pemain Lawan PSIM di Final Liga 2
Rafael Struick dipindahkan ke klub itu pada September, lalu pihak klub dipaksa melepasnya ke Piala AFF 2024.
Klub terakhir yang berpeluang besar diundang adalah Como 1907.
Klub milik Hartono bersaudara itu mempunyai sejumlah staf Indonesia, termasuk Kurniawan Dwi Yulianto.
Masa pramusim di Indonesia akan menjadi pilihan menarik bagi tim asuhan Cesc Fabregas setelah segala pembangunan Hartono di Como selama lebih dari lima tahun.
Baca Juga: Prediksi di Luar Nalar Maarten Paes saat Ditanya Siapa Juara Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia!