Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dikritik Eks Timnas Indonesia, Format Liga 2 Dirombak Total Musim Depan

By Nungki Nugroho, Minggu, 2 Maret 2025 | 19:00 WIB
Foto ilustrasi Liga 2 2023 (Pegadaian Liga 2)

BOLANAS.COM - PT Liga Indonesia Baru (LIB) berencana mengubah total format Liga 2 pada musim depan.

Kompetisi Liga 2 2024/2025 telah resmi berakhir dengan PSIM Yogyakarta sebagai juara.

Tiga tim dipastikan naik kasta ke Liga 1 musim depan yakni PSIM, Bhayangkara FC, dan Persijap Jepara.

Delapan tim degradasi ke Liga 3 antara lain Nusantara United, Persikota, Dejan FC, Persikabo 1973, Gresik United, Persewar, Persipa, RANS Nusantara, dan Persibo.

Format Liga 2 musim ini menuai kritikan salah satunya dari eks timnas Indonesia, Ade Suhendra.

Pelatih Adhyaksa FC itu menyoroti format babak degradasi yang dianggap tidak adil.

"Ini skema yang menurut saya kurang adil, kurang fair di Liga 2," kata Ade Suhendra di Stadion Sriwedari, Surakarta, pada 11 Januari 2024.

Baca Juga: Regulasi Unik Play-off Degradasi Liga 2 2024/2025, Klub Milik Keponakan Erick Thohir Kena Imbasnya

"Tim seperti kita (Adhyaksa) yang punya poin banyak kemudian sama-sama mulai dari nol dengan tim yang mungkin poinnya cuma empat."

"Bahkan Persewar Waropen yang awalnya -7 kembali bermain dengan poin nol. Persewar Waropen seperti dapat bonus," imbuhnya.

Menurutnya, PSSI dan PT LIB harus mempertimbangkan regulasi Liga 2 terutama babak play-off degradasi.

"Nah ini saya pikir koreksi buat LIB atau PSSI dalam penyelenggaraan Liga karena tidak fair."

"Tim misalkan Adhyaksa segrup dengan Waropen, kita dengan 24 poin bisa segrup Waropen yang -7 tetapi kita mulai play-off dengan sama-sama nol."

"Kalau Persewar kemarin dihukum -7 mungkin dia bisa bilang kenapa nggak -100 karena nantinya jadi nol lagi."

"Mungkin ke depan LIB atau PSSI bisa memperbaiki regulasi," jelas Ade.

Kritikan tersebut langsung ditanggapi PT LIB dengan wacana mengubah format musim depan.

"Jumlah peserta Liga 2 ini sekarang sisa 20 klub saja."

"Nanti format kompetisinya penuh dengan sistem triple round robin dari masing-masing grup baik di wilayah barat dan timur," kata Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, dikutip dari BolaSport.com.

Peringkat pertama di setiap grup dalam klasemen akhir berhak melaju ke Liga 1 musim depan sekaligus tanding di final Liga 2.

Sedangkan untuk peringkat kedua masing-masing grup memperebutkan satu tiket promosi di babak play-off.

Adapun peringkat terbawah akan turun kasta ke Liga 3.

"Nah yang posisinya paling bawah di peringkat ke-10 masing-masing grup langsung degradasi ke Liga 3."

"Kemudian tim yang berada di posisi kesembilan masing-masing grup juga akan bertanding dalam laga play-off," tutur eks Direktur Olahraga Persija Jakarta.

Baca Juga: Nasib Apes Persibo Dirugikan saat Penentuan ke 8 Besar, Kini Justru Terdegradasi dari Liga 2

Ferry Paulus menjelaskan tentang sistem triple round robin untuk Liga 2 musim depan.

"Triple round robin itu jadi setiap tim akan bertanding tiga kali."

"Mereka bertanding kandang, tandang, dan kandang-tandang."

"Jadi ada sembilan pertandingan sisa selepas kedua tim bertemu."

"Nah mereka akan diadu lagi dan kami akan menentukan siapa yang bermain di kandang dan tandang," jelas Ferry Paulus.

Selain itu, Liga 2 musim depan juga akan menerapkan teknologi VAR.

VAR sudah coba diterapkan saat laga Persijap Jepara Vs PSPS Riau pada perebutan peringkat ketiga dan partai final antara PSIM Vs Bhayangkara.

Untuk itu, PSSI terus berupaya meningkatkan kompetensi wasit dalam rangka penerapan VAR.

"Nah ke depan, kami pasti menggunakan VAR secara keseluruhan untuk Liga 2," kata Ferry Paulus.

"Kemudian ini juga semakin hari semakin baik. Awalnya cuma 13 (wasit), sekarang udah dapet lebih dari 20, dan pasti kami sih yakin itu akan mencapai target," pungkasnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P