Piala AFF 2020 Tak Ditunda, Shopee Liga 1 2020 Harus "Kejar Deadline"

Mukhammad Najmul Ula - Kamis, 2 April 2020 | 16:28 WIB
Logo Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF).
AFF
Logo Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF).

BOLANAS - Meski menunda sejumlah agenda akibat pandemi Covid-19, AFF memutuskan tetap menyelenggarakan Piala AFF 2020 pada jadwal semula.

Federasi sepak bola Asia Tenggara, AFF, mengumumkan akan menunda sejumlah turnamen di bawah naungannya akibat persebaran pandemi virus corona.

Empat turnamen antar negara, yaitu Piala AFF Wanita (seharusnya digelari di Filipina pada Mei), Piala AFF U-18 Wanita (Indonesia, Juni), Piala AFF U-16 (Indonesia, Juli), dan Piala AFF 2019 (Indonesia, Agustus) diputuskan ditunda.

Sementara itu, edisi inagurasi kejuaraan antar klub sepak bola Asia Tenggara yang akan diikuti 12 tim juga telah dipindah ke kalender 2021.

Penundaan akibat pandemi Covid-19 di atas tak menyentuh turnamen terakbar di Asia Tenggara, Piala AFF 2020, yang akan tetap digelar seusai jadwal semula, yaitu pada November.

Tentu saja, operator kompetisi di setiap negara anggota AFF mendapat tugas cukup berat yaitu merampungkan Liga sebelum Piala AFF 2020 dimulai.

Baca Juga: Status Bintang Tak Menjadi Jaminan Bermain Bagi 2 Bintang Persib Ini

PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Shopee Liga 1 2020 misalnya, akan mendapat kesulitan memadatkan jadwal kompetisi musim 2020.

PSSI telah menyatakan hanya akan melanjutkan Shopee Liga 1 2020 jika negara terbesar di Asia Tenggara ini sudah berhasil mengatasi pandemi Covid-19 pada 29 Mei 2020.

Seandainya pun pandemi Covid-19 sudah mereda pada tanggal itu dan Shopee Liga 1 2020 akan bergulir pada Juli 2020, PT LIB akan dipusingkan lantaran mendapat efek domino.

Dengan asumsi bahwa Shopee Liga 1 2020 akan bergulir pada Juli 2020, sedangkan Piala AFF 2020 akan dimulai pada November 2020, maka PT LIB praktis hanya punya waktu empat bulan untuk merampungkan kompetisi.

Tentu saja, empat bulan (Juli-Oktober) bukan waktu yang ideal untuk merampungkan Liga, yang masih akan menyisakan 31 pekan.

Kecuali AFF memberi putusan lanjutan dengan memindah Piala AFF ke tahun depan, sehingga dilema "kejar deadline" tidak dialami oleh PT LIB dan operator kompetisi di negara anggota ASEAN lainnya.

Opsi lain yang perlu dihindari adalah tetap menggulirkan Liga meski Piala AFF 2020 sedang bergulir, yang akan membuat jadwal klub dan tim nasional bertubrukan.

Baca Juga: Persib Paling Tinggi, Ini 10 Besar Kontestan Liga 1 Sesuai Rataan Usia

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Bhayangkara FC menyerahkan proses hukum yang harus dijalani Saddil Ramdani kepada Polres Kendari. Saddil Ramdani sebelumnya diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap salah satu pemuda di Kendari, Sulawesi Tenggara. "Kami menyerahkan proses hukum kepada Polres Kendari," kata manajer Bhayangkara FC, I Nyoman Yogi Hermawan. Bhayangkara FC tengah mencari informasi lebih dalam terkait permasalahan hukum yang menimpa pemain timnas Indonesia tersebut. Salah satu info yang didapat, masalah tersebut terjadi di antara keluarga besar Saddil Ramdani. Eks pemain Persela Lamongan itu saat ini sedang dibayangi sanksi dari Bhayangkara FC. Menurut pasal 12 poin 2.A dalam kontrak pemain Bhayangkara FC, kontrak Saddil Ramdani bersama tim milik Kepolisian Republik Indonesia itu bisa berakhir jika ia terjerat hukum pidana. "Kami tunggu proses penyelidikan pihak berwajib. Setelah itu kami akan membahasnya dalam rapat manajemen," ucap pria berpangkat AKBP tersebut. Selengkapnya bisa lihat di website BolaSport.com #BhayangkaraFC #TheGuardian #SaddilRamdani #ShopeeLiga12020 #Gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : bolanas
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.